Ngopi Neng Warung

Panduan untuk anak perempuan

*Panduan Untuk Anak Perempuan



Berikut ada data2 menarik yg saya sarikan dari berbagai website dunia yg konsen soal pemerkosaan, bahwa:

1. 67% pemerkosaan dilakukan oleh seseorang yg mengenal korban, termasuk dalam definisi ini mengenal lewat jaringan sosial (fb, dll)

2. 2/3 pemerkosaan dilakukan malam hari

3. 1/3 pemerkosa melakukannya dalam keadaan mabuk

4. hanya 11% pemerkosa yg menggunakan senjata utk mengancam.

5. 15 dari 16 pemerkosa bahkan tdk pernah masuk penjara 1 hari pun (baik karena korban malu melapor, laporan tdk dilanjutkan, dan faktor lainnya)

6. 44% korban pemerkosaan dibawah usia 18 tahun

7. 31 tahun adalah rata2 pelaku pemerkosaan

Maka, dari berbagai fakta tersebut, juga dari berbagai pendapat ahli, berikut sy daftar beberapa panduan utk menjaga diri:

1. Jangan pernah menemui seseorang, pergi dgn seseorang yg baru berkenalan (termasuk baru berkenalan di tempat kerja, sekolah, kafe atau dunia maya, lewat sms), bahkan jika kalian merasa sudah tahu, yakin ybs adalah orang baik2. Ini benar2 tindakan paling bodoh jika kalian mau saja diajak pergi/ketemuan, dan dilakukan malam hari, ke tempat yang kalian tdk tahu.

2. Jangan pernah memakai pakaian yang mencolok, membawa barang (dompet, tas, HP) yg mencolok. Karena kalian berpakaian rapi serta sederhana sj tetap tdk mengurungkan niat pemerkosa, apalagi berpenampilan mengundang.

3. Jangan pernah berada dalam ruangan, kamar, tempat yang terisolasi dan terpisah jauh dari orang-orang sekitar. jangan pernah mau dalam situasi seperti itu. Ingat, angkutan umum, persawahan, semak, hutan, dll, jika jauh dr orang2 itu juga masuk dalam kategori ter-isolasi.

4. Selalu punya tujuan jelas jika berada di luar, selalu menjaga diri, misalnya dgn tdk menggunakan earphone di tempat ramai. itu membuat kalian lbh tdk sadar diri dgn lingkungan sekitar, tdk memperhatikan ada yg sedang memperhatikan. Selalu waspada.

5. Jika merasa situasinya sudah mulai mencurigakan, kalian terdesak, di bawah tekanan, SEGERA putuskan untuk pergi menjauh. Ingat, hanya 11% pemerkosa yg menggunakan senjata. Teriakan, perlawanan, lari, apa-saja, walaupun hanya beberapa detik, sangat signifikan untuk memutus situasi terdesak. Tekan tombol panik dalam diri kalian sesegera mungkin--kecuali jika pemerkosa bersenjata tajam, pistol, dsbgnya dan dalam situasi amat mengancam. Jangan menunggu situasi menjadi tdk terkendali baru pergi. Jika kalian memang amat perasa, sungkan dgn tuan rumah atau seseorang bersama kalian, berbohong silahkan utk mencari alasan pergi segera. atau bila perlu pergi saja.

6. Jangan menerima sembarang minuman dan makanan dari orang yang tidak dikenal. Perhatikan gelas minuman jika kalian berada di pesta, dll.

Saya juga ingin menambahkan beberapa catatan. Sepengetahuan saya, yang amatiran menjadi aktivis peduli korban pemerkosaan sejak bertahun2 lalu, ada sifat yang khas pada korban pemerkosaan dan pelaku pemerkosaan, sbb:

1. Mayoritas korban pemerkosaan takut/enggan melapor, bahkan cerita ke keluarganya pun takut sekali (bisa dikonfirmasi dari data dan fakta di atas). Mayoritas korban pemerkosaan akan menyimpan rapat2 hal tsb.

2. Dan pemerkosaan bisa terjadi berulang2, bukan karena korban suka sama suka, tapi dia tidak kuasa melawan (entah itu dibawah pengaruh obat, alkohol, atau sekadar ancaman verbal yang membuat korban tidak bisa melawan). Maka, masuk akal sekali jika ada korban pemerkosaan yang baru melapor setelah berbulan2 kejadian, dan jika korban itu terus diperkosa hingga hamil.

3. Lumrah sekali jika pelaku pemerkosaan punya korban lebih dari satu (jika korbannya bersedia bercerita, bisa mudah sekali mendaftarnya).

4. Para pelaku pemerkosaaan suka sekali membela diri hal tersebut dilakukan suka sama suka. Dan lebih crazy lagi, para pemerkosa juga merasa hal tersebut hanya khilaf, namanya juga manusia, dsbgnya, mengeksploitasi sisi manusiawi sebagai pembenaran

Terakhir: bagi siapapun, jangan pernah nyeletuk ngasal menyalahkan wanita jika kasus pemerkosaan terjadi termasuk bahkan menyalahkan mereka suka berpakaian seksi, menggoda, dll. Karena itu tdk menyelesaikan masalah, kitalah yg justeru menambah masalah dengan menyakiti perasaan orang lain. Mari, jagalah anak2 gadis, saudara perempuan, kerabat dan teman kita masing2.

*Tere Liye
(catatan ini dibuat bertahun2 lalu, dan terus diupdate dengan situasi terkini, jika bermanfaat silahkan dishare)