Ngopi Neng Warung

Hanya Soal Waktu

*Hanya Soal Waktu*

Hanya soal waktu...
Saat rumahmu akan sebersih dan serapih rumah2 dalam majalah2 yang sering kau irikan itu
Maka... nikmatilah setiap detik letihmu yang harus berpuluh kali membereskan kekacauan yang mereka buat

Hanya soal waktu...
Saat mereka tak mau lagi kau gandeng, peluk atau sekedar kau cium rambutnya
Maka... berbahagialah ketika mereka selalu membuntutimu kemanapun kakimu melangkah, meski kadang hal itu mengesalkanmu,
bagi mereka tak ada selainmu

Hanya soal waktu...
Saat kau tak lagi jadi si serba tahu dan tempat mengadu
Maka... bersabarlah dengan rentetan pertanyaan juga celoteh riang dari mulut mungil mereka yang kadang membuat dahimu mengernyit atau keasyikanmu terhenti

Negeri Tanpa Ayah

*** CAHAYA HIKMAH.

*NEGERI TANPA AYAH.*
by : Ust Bendri Jaisyurrahman (@ajobendri)

1| Jika memiliki anak sudah ngaku-ngaku jadi AYAH, maka sama anehnya dengan orang yang punya bola ngaku-ngaku jadi pemain bola

2| AYAH itu gelar untuk lelaki yg mau dan pandai mengasuh anak bukan sekedar 'membuat' anak

3| Jika AYAH mau terlibat mengasuh anak bersama ibu, maka separuh permasalahan negeri ini teratasi

4| AYAH yang tugasnya cuma ngasih uang, menyamakan dirinya dengan mesin ATM. Didatangi saat anak butuh saja

5| Akibat hilangnya fungsi tarbiyah dari AYAH, maka banyak AYAH yg tidak tahu kapan anak lelakinya pertama kali mimpi basah

6| Sementara anak dituntut sholat shubuh padahal ia dalam keadaan junub. Sholatnya tidak sah. Dimana tanggung jawab AYAH ?

7| Jika ada anak durhaka, tentu ada juga AYAH durhaka. Ini istilah dari umar bin khattab

8| AYAH durhaka bukan yg bisa dikutuk jadi batu oleh anaknya. Tetapi AYAH yg menuntut anaknya shalih dan shalihah namun tak memberikan hak anak di masa kecilnya

9| AYAH ingin didoakan masuk surga oleh anaknya, tapi tak pernah berdoa untuk anaknya

10| AYAH ingin dimuliakan oleh anaknya tapi tak mau memuliakan anaknya

11| Negeri ini hampir kehilangan AYAH. Semua pengajar anak di usia dini diisi oleh kaum ibu. Pantaslah negeri kita dicap fatherless country

12| Padahal keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini. Dimana AYAH sang pengajar utama ?

13| Dunia AYAH saat ini hanyalah Kotak. Yakni koran, televisi dan komputer. AYAH malu untuk mengasuh anak apalagi jika masih bayi

14| Banyak anak yg sudah merasa yatim sebelum waktunya sebab AYAH dirasakan tak hadir dalam kehidupannya

15| Semangat quran mengenai pengasuhan justru mengedepankan AYAH sebagai tokoh. Kita kenal Lukman, Ibrahim, Ya'qub, Imron. Mereka adalah contoh AYAH yg peduli

16| Ibnul Qoyyim dalam kitab tuhfatul maudud berkata: Jika terjadi kerusakan pada anak penyebab utamanya adalah AYAH

17| Ingatlah! Seorang anak bernasab kepada AYAHnya bukan ibu. Nasab yg merujuk pada anak menunjukkan kepada siapa Allah meminta pertanggungjawaban kelak

18| Rasulullah yg mulia sejak kecil ditinggal mati oleh AYAHnya. Tapi nilai-nilai keAYAHan tak pernah hilang didapat dari sosok kakek dan pamannya

19| Nabi Ibrahim adalah AYAH yg super sibuk. Jarang pulang. Tapi dia tetap bisa mengasuh anak meski dari jauh. Terbukti 2 anaknya menjadi nabi

20| Generasi sahabat menjadi generasi gemilang karena AYAH amat terlibat dalam mengasuh anak bersama ibu. Mereka digelari umat terbaik.

21| Di dalam quran ternyata terdapat 17 dialog pengasuhan. 14 diantaranya yaitu antara AYAH dan anak. Ternyata AYAH lebih banyak disebut

22| Mari ajak AYAH untuk terlibat dalam pengasuhan baik di rumah, sekolah dan masjid

23| Harus ada sosokp AYAH yg mau jadi guru TK dan TPA. Agar anak kita belajar kisah Umar yg tegas secara benar dan tepat. Bukan ibu yg berkisah tapi AYAH

24| AYAH pengasuh harus hadir di masjid. Agar anak merasa tentram berlama-lama di dalamnya. Bukan was was atau merasa terancam dengan hardikan.

25| Jadikan anak terhormat di masjid. Agar ia menjadi generasi masjid. Dan AYAH yang membantunya merasa nyaman di masjid

26| Ibu memang madrasah pertama seorang anak. Dan AYAH yang menjadi kepala sekolahnya

27| AYAH kepala sekolah bertugas menentukan visi pengasuhan bagi anak sekaligus mengevaluasinya. Selain juga membuat nyaman suasana sekolah yakni ibunya

28| Jika AYAH hanya mengurusi TV rusak, keran hilang, genteng bocor di dalam rumah, ini bukan AYAH 'kepala sekolah' tapi AYAH 'penjaga sekolah'

29| Ibarat burung yang punya dua sayap. Anak membutuhkan kedua-duanya untuk terbang tinggi ke angkasa. Kedua sayap itu adalah AYAH dan ibunya

30| Ibu mengasah kepekaan rasa, AYAH memberi makna terhadap logika. Kedua-duanya dibutuhkan oleh anak

31| Jika ibu tak ada, anak jadi kering cinta. Jika AYAH tak ada, anak tak punya kecerdasan logika.

32| AYAH mengajarkan anak menjadi pemimpin yg tegas. Ibu membimbingnya menjadi pemimpin yg peduli. Tegas dan peduli itu sikap utama

33| Hak anak adalah mendapatkan pengasuh yg lengkap. AYAH terlibat, ibu apalagi

34| Mari penuhi hak anak untuk melibatkan AYAH dalam pengasuhan. Semoga negeri ini tak lagi kehilangan AYAH....

22 Nasehat Al-Habib Abdullah bin Alwi Alattas dalam Mendidik Anak

“22 Nasehat Al-Habib Abdullah bin Alwi Alattas dalam Mendidik Anak”

1. “Apabila kalian ingin agar anak-anak kalian menjadi anak yang cerdas dalam berfikir (tangkas), maka lazimkan agar banyak bergerak.”

2. “Apabila kalian ingin agar mereka menjadi anak yang sehat maka lazimkan agar bangun akhir malam.”

3. “Apabila kalian ingin agar mereka bercahaya hatinya dan pemahamannya terbuka, maka lazimkan agar sedikit makan dan rasa lapar.”

4. “Apabila kalian ingin agar mereka berakhlaq bagus maka lazimkan untuk berteman dengan teman yang bagus serta kalian jaga dari teman-teman yang jahat.”

5. Apabila kalian ingin agar mereka memiliki rasa kasih sayang, maka lazimkan mereka untuk mencari ilmu di selain kampungnya dan carikanlah guru selain kalian.”

6. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi anak yang shaleh, maka jangan kalian agungkan urusan dunia di hadapan mereka.”

7. “Apabila kalian ingin agar mereka menjadi waliyullah dan selalu dalam hidayah, maka lazimkan mereka untuk makan makanan halal, serta kalian jaga dengan sungguh-sungguh ¬ dari perkara syubhat.”

8. “Apabila kalian ingin agar mereka mempunyai sifat dari sifat-sifatnya orang mulia, maka pilihlah baginya ibu dari keluarga yang mulia.”

9. “Apabila kalian ingin agar mereka menghormati dan memuliakan kalian, maka jangan banyak berkata kasar yang memberatkan mereka dan jangan banyak berkata lembut yang membuat mereka meremehkannya. Akan tetapi berkatalah kepada mereka seperlunya saja.”

10. “Apabila kalian ingin agar urusan mereka selau dipegang oleh Allah Swt., maka jangan memperbanyak lemah lembut/kasihan kepada mereka.”

11. “Apabila kalian ingin agar mereka selalu beruntung dalam urusan agama dan dunianya, maka wajib untuk kalian selalu ikhlas dalam segala amal dan jauhilah perkara haram dan syubhat.”

12. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi pemberani, maka lazimkan kepada mereka untuk dermawan.”

13. “Apabila kalian ingin agar mereka bebas dari sifat-sifat munafik, maka lazimkan mereka untuk shalat berjamaah di masjid pada awal waktu.”

14. “Apabila kalian ingin agar mereka selalu khusyuk dan takut kepada Allah Swt., maka lazimkanlah kepada mereka al-Quran di waktu sahur.”

15. “Apabila kalian ingin agar mereka dijaga dari setiap bencana, maka lazimkan mereka untuk beristighfar di waktu sahur (sebelum Shubuh).”

16. “Apabila kalian ingin agar mereka kaya (kaya hati), tercapai segala cita-cita dan dijaga dari segala bencana, maka lazimkanlah mereka agar selau membaca shalawat kepada Nabi Saw. dengan cara dibaca waktu malam 92 kali dan siang 92 kali, yakni shalawat Thibbil Qulub:

اَللَّهُمَّ صَلِّعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا , وَنُوْرِ الاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا , وَعَافِيَةِ الاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا , وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

(Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin thibbil quluubi wadawaa-ihaa wanuuril abshoori wadhiyaa-ihaa wa‘aafiyatil abdaani wasyifaa-ihaa wa‘alaa aalihi washohbihi wasallim).”

17. “Apabila kalian ingin agar mereka mendapatkan husnul khatimah ketika meninggal, maka lazimkan mereka membaca 41 kali:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ

(Yaa Hayyu Yaa Qayyuumu Laa Ilaaha Illa Anta). Dibaca di antara shalat Qabliyah Shubuh dan shalat Shubuh.”

18. “Apabila kalian ingin agar mereka panjang umur, maka bersedekahlah untuk mereka, dan ajarkan kepada mereka hal tersebut agar mereka mengerjakannya setelah kalian.”

19. “Apabila kalian ingin agar mereka menjadi kuat dan penyabar, maka jauhkan mereka dari kampung halaman untuk menziarahi orang-orang shaleh yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal untuk mendapatkan keberkahan dari mereka.”

20. “Apabila kalian ingin agar mereka selalu berprasangka baik kepada orang-orang pilihan Allah Swt., dan jauh dari berprasangka buruk, maka larang mereka untuk duduk dengan orang-orang bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama mereka.”

21. “Apabila kalian ingin agar mereka menjadi seorang pemimpin kaum (orang terpandang), maka jauhkan mereka dari orang-orang bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama mereka.”

22. “Apabila kalian menghendaki mereka menjadi pemuka agama (tokoh agama dan masyarakat) maka cegahlah mereka dari pada berkumpul atau ¬bergaul dengan perempuan dan orang tua dan lazimkan bagi mereka berkata benar atau jujur serta tawadhu’ (merendah).”

Itulah beberapa nasehat al-Habib Abdullah bin Alwi Alattas dalam mendidik anak dan juga untuk kita amalkan agar kita mendapatkan manfaat seperti nasehat tersebut di atas.

Sering-seringlah Bersama Orang Baik

# Sering-seringlah Bersama Orang Baik
Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi


SERING-SERINGLAH mendengar nasehat kebaikan dan mengatakan hal-hal yang baik walaupun kita sendiri belum menjadi orang baik. Semoga dengan sering mendengar dan mengatakan kebaikan hati kita melunak dan melembut untuk kemudian menerima kebaikan itu sepenuh hati.

Lebih dari itu, sering-seringlah bersama dengan orang baik dengan harapan semoga rahmat yang Allah berikan kepadanya membias kepada kita. Bukankah anjing yang dalam fiqh dihukumi sebagai najis kelas berat (mughalladzah) menjadi mulia karena bersama ashabul kahfi?

Janganlah membiasakan diri mendengar dan atau mengatakan sesuatu yang tak baik, jangan-jangan hati kita berproses mengeras dan akhirnya menolak kebaikan. Lebih dari itu, janganlah gemar duduk bersama dengan orang-orang yang tak baik, pengaruh negatifnya biasanya cukup besar juga. Namun, jangan lupa untuk mendoakan mereka menjadi orang baik. Prinsipnya, semakin banyak orang yang masuk surga adalah lebih baik.


Sering-seringlah membaca dan mendengar kisah orang-orang besar, orang-orang pilihan, yang sukses menjalani hidup walau diterpa banyak isu dan dihantam oleh banyak musibah. Sungguh kisah seperti itu akan menjadi penguat hati untuk tetap tegar dan sabar menjalani setiap episode kehidupan. Bukankah musim kemarau dan musim penghujan datang silih berganti sebagaimana siang dan malam datang bergantian?

Jangan membiasakan diri mengeluh dan berlomba mempersedih keluhan. Seringkali fakta tak nyaman itu sederhana saja, namun kemudian menjadi luar biasa menyedihkan ketika diangkat menjadi drama berbumbu keluhan dan air mata. Keluhan tak pernah dicipta untuk menjadi pengobat derita melainkan sebagai pelengkap derita.

Mari kita bersemangat menjadi lebih baik, bersama orang baik, melakukan kebaikan dan mempersembahkan kebaikan. Lupakan derita dan keluhan maka Allah akan menggantinya dengan bahagia penuh kesyukuran

(FB Group = Info manaqib tqn suryalaya)

Menoleh Masa Lalu

Saat menoleh ke masa lalu, kita akan menyadari bahwa hal yang dahulu kita anggap sebagai cobaan nyatanya adalah berkah kehidupan bagi kita.



Jadi, apa yang terjadi hari ini, meski sangat pahit, pada saatnya nanti akan kita lihat sebagai anugerah terindah...


Semakin berat dan perih, semakin nikmat akan kita rasakan...


Masa lalu adalah kenangan indah


Masa Depan adalah Perasaan Yang Indah


Masa Sekarang adalah menoreh keindahan

IDEOLOGI DI BALIK ROKOKKU

IDEOLOGI DI BALIK ROKOKKU

Oleh Mohamad Sobary

Pengantar: Ini sebenarnya akan dipakai sebagai bagian dari pengantar buku; ‘Merokok Itu Sehat’. Tulisan ini diperuntukkan hanya untuk kaum perokok. Yang bukan perokok mohon tak usah ikut membaca. Nanti dikira ajak-ajak. Biarkan kami kaum perokok meneguhkan keyakinan kami. Toh tulisan ini tidak mengeluarkan asap di fesbuk Anda. Kami sudah ikhlas dilarang merokok di mana-mana. Tapi mosok di fesbuk mau melarang-larang juga? Please deh dong, eh, dong deh!

Seorang yang hingga umur 58 th tak pernah merokok, dan tiba-tiba merokok, jelas bukan karena salah pergaulan. Selama ini tak pernah ada yang salah dalam pergaulan saya. Para perokok berat di antara kenalan, teman dan sahabat, maupun anak buah di kantor, tetap menjadi perokok berat dan saya tak terpengaruh, kecuali merasa sumpek dan panas.

Merokok tidak sehat. Merokok mempengaruhi kesehatan lingkungan. Merokok mencabik-cabik ekonomi perokok dari keluarga miskin. Merokok menyebabkan kanker, impotensi, merusak janin, sudah saya baca dengan sebaik-baiknya dan pesan terselubung agar orang tak merokok, saya taati. Di sana dengan sendirinya mungkin ada kebenaran. Jadi saya tak pernah berusaha untuk merasa tak setuju dengan anggapan-anggapan itu.

Tapi sesudah membaca tulisan Wanda Hamilton bahwa data yang diklaim sebagai kebenaran oleh para pejuang anti rokok dianggap tidak sahih, saya mulai terlibat dalam pemikiran tentang benar-salah di dalamnya. Dan ketika disebutkan bahwa yang terjadi di tengah gerakan anti rokok itu sebenarnya perang bisnis yang tidak adil, saya memperkukuh pemikiran mengenai ketidakadilan ini sebagai bagian dari kekuatan sosial-ekonomi yang patut diperhatikan lebih seksama. Sikap tidak adil tak bisa dibiarkan begitu saja.

Kemudian ketika Bloomberg Inisiative mengumumkan bahwa lembaga itu menyeponsori ilmuwan, kaum profesional, lembaga penelitian, lembaga yang mengamati produk dan kenyamanan hidup masyarakat yang membelinya, juga, termasuk, menyeponsori lembaga keagamaan, agar membuat fatwa haram atas rokok, maka jelas bagi saya, bahwa ada sesuatu tingkah laku yang mencerminkan keserakahan global.

Banyak pihak dipengaruhi dengan duit. Para pejabat di Departemen, tingkat menteri, di bawah menteri, gubernur, bawahannya, bupati atau wali kota dan bawahan mereka, semua menjadi korban yang berbahagia, karena limpahan duit yang tak sedikit jumlahya untuk masing-masing pihak. Mereka menjadi korban kecil, karena harus membuat aturan dan sejumlah larangan merokok, yang mungkin tak sepenuhnya cocok dengan hati nurani.

Tapi apa artinya hati nurani di jaman edan ini dibanding duit melimpah? Para pejabat itu rela membunuh hati nurani mereka sendiri demi duit. Dan sayapun makin marah. Kemarahan itu makin jelas dan makin jelas bentuk ideologinya. Dengan begitu apa yang pribadi, bisa dikesampingkan.

Gerakan itu alur rasionya demi kesehatan lingkungan. Tapi tak tahukah mereka, bahwa di balik logika kesehatan itu ada keserakahan kaum kapitalis asing yang hendak menguasai bisnis global di bidang kretek? Kretek kita sangat khas. Dan di negeri orang bule, kretek kita menghantam telak perdagangan rokok putih mereka. Kretek unggul. Dan karena itu mereka berhitung bagaimana kretek bisa mereka caplok.

Djie Sam Soe Sampoerna sudah dikuasai Phlilip Morris. Bentuk sudah dikuasai BAT, yang sejak puluhan tahun lalu hendak mencaplok kretek kita. Pada mulanya saya bergabung dengan asosiasi Petani Tembakau (APTI) Jawa Tengah, sebagai penasihat para pengurusnya. Saya wira-wiri ke daerah tiga gunung: Sumbing, Sindoro, Perahu. Sambil melakukan penelitian, saya juga melakukan advokasi, membela para petani tadi (red: industri kretek yang masih berada di tangan Indonesia adalah Djarum, Gudang Garam, Djeruk dari daerah Kudus, Wismilak).

Tapi persoalan berkembang sangat cepat. DPR menyusun RUU. Pemerintah menyusun RPP. Intinya hendak membunuh kretek. Dan petani dipaksa melakukan alih fungsi lahan, untuk bercocok tanam lain selain tembakau. Ini sudah merupakan kekerasan dan pelanggaran hak hidup yang luar biasa, karena pengaruh para kapitalis asing makin besar.

Bagi saya, mereka bukan lagi kapitalis, melainkan kapitalis yang serakah sekaligus kolonialis dan imperialis. Kapitalis silakan saja berebut lahan bisnis dan melakukan perang bisnis secara fair, terbuka, dengan semangat kompetisi bebas yang dibangggakan Amerika Serikat. Tapi bukan kompetisi bukan perang dagang yang terjadi. Semangat kaum penjajah seperti di zaman VOC dulu, lahir kembali dalam bentuk baru.

Dengan memperalat —atau mungkin kerjasama— dengan pejabat, aktivis, kaum profesional, ilmuwan dan kaum rohaniwan yang bekerja di lembaga keagamaan —langkah mereka menjadi makin kukuh. Dan saya pun makin gigih melakukan perlawanan dengan tulisan.

Sebagai warga negara Indonesia, yang hidup di sini, makin dan tenteram di sini, relakah saya membiarkan orang asing berjumpalitan membunuh bisnis bangsa kita sendiri? Saya tidak rela. Melihat kaum profesional, aktivis, ilmuwan, rohaniwan, teman-teman saya dijerumuskan ke jurang kehinaan macam itu, haruskah saya diam? Saya tidak rela.

Tapi apakah dengan begitu saya tak sadar telah membela kapitalis? Saya membela kapitalis Indonesia yang membayar pajak untuk negeri kita, yang memberi lapangan kerja bagi bangsa kita, yang membayar banyak pungutan, dan hitunglah cukai yang enam puluh lima trilliun itu, semua untuk Indonesia. Kalau saya membela mereka, dan melawan kapitalis yang sekaligus kolonialis dan imperialis, apa yang salah?

Saya membela petani. Saya membela pabrik, dan semuanya demi melawan kolonialis dan imperialias yang kejam, dan menghancurkan kehidupan bangsa-bangsa Asia, Afrika dan Amerika Latin. Efek kolonialisasi dalam jiwa bangsa kita belum sembuh. Kita masih merasa minder pada bangsa Barat. Kita masih menganggap mereka suri teladan mulia.

Tak ada kemuliaan bagi penjajah. Negeri kita hancur karena mereka. Kita diadu domba karena duit. Kita bertengkar karena alasan palsu. Keuntungan ada di kaum kolonialis. Dan saya waspada. Ideologi melawan kaum kolonialis dan imperialis menggumpal dalam diri saya.

Lalu muncullah sebuah penelitian ilmiah Prof. Sutiman, ahli biologi, dari Universitas Brawijaya, Malang, yang mengembangkan penelitian bertahun-tahun sebelumnya, yang dilakukan Dr. Gretha Zahar. Ibu Gretha, ahli fisika yang gigih menolong para penderita kanker yang tak sembuh di rumah sakit. Di tangan beliau mereka sembuh. Juga isteri Prof. Sutiman yang menderita kanker payudara.

Maka, sejak itu Prof. Sutiman, ahli biologi itu lalu melakukan penelitian laboratorium dengan temuan mengejutkan: bahwa kretek itu sehat. Ibu Gretha memproduksi kretek sehat itu buat penyembuhan para pasien. Kretek itu disebut Divine Kretek. Isinya protein, asam amino dan banyak zat bagus lainnya. Asam amino mengganti sel-sel tubuh yang mati. Membuat kita, yang sudah degeneratif, menjadi regeneratif lagi.

Dan saya pun merokok pada usia 58 tahun lebih beberapa bulan. Saya merokok karena ideologi yang saya sebutkan di atas.***

Tulisan Om Qurtuby

"Wahabi Indonesia" Seharusnya Patriotik dan Nasionalis
Agak ironi, aneh dan lucu kedengarannya jika para "cheerleader" Wahabi di Indonesia (sebut saja "Wahabi KW") itu tidak patriotik, kontra kebangsaan dan anti-nasionalisme. Padahal kaum Wahabi di Saudi khususnya (sebut saja "Wahabi Ori") itu adalah kelompok yang sangat menjunjung tinggi spirit patriotisme dan semangat nasionalisme.

Tips MENDIDIK SI KECIL Ustad Yusuf Mansyur

Tips MENDIDIK SI KECIL Ustad Yusuf Mansyur

1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.

30 nasihat agar anda mendapatkan hidup bahagia.

30 nasihat agar anda mendapatkan hidup bahagia.
Oleh: Aidh Al-Qorni

0- Mulailah harimu dg sholat Shubuh dan doa pagi (ma'tsurat) agar anda mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan.
1. Selalulah beristighfar agar syetan bunuh diri karena itu.

Rahasia Tanggal 17 Agustus 1945

DutaIslam.Com - Hal yang menarik untuk kita renungkan dan cermati diantaranya adalah mengapa Ir. Soekarno Presiden Republik Indonesia pertama memilih tanggal 17 Agustus 1945 untuk memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia?

PADA LELAP
Mereka lelap kala kudendangkan Megatruh
Mereka masih bermimpi ketika sudah kulantunkan Mijil.
Semestaraya mengipasi ragajiwa dalam kenyamanan
ketenteraman penuh usai menikmati Pangkur dan Durma.
Cakrawala terus menyajikan Maskumambang disambut keriap ikan-ikan danau
kicauan aneka unggas dan burung-burung.
Jauh di sana manusia-manusia gaduh
riuh
merobek pagi nan teduh
berbagai suara pengeruh pepohonan yang masih sujud
dibasahi embun-embun anak kabut
kau dan aku
tetaplah tulus bersyukur sepanjang napas berembus. Salam Renungan Zaman Buanergis Muryono 2016 0814 07:56

Menjalani Hidup

Copas dari sebelah                                            Beberapa Hal yang harus diingat
1. Jika sudah terjadi masalah, tdk harus dihindari (bingung), tapi HARUS DIHADAPI dengan tenang (dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai/ ada jalan keluarnya.


Daur Ulang

*Pembentukan Ulang*
Pembentukan Ulang
Daur Ulang

Kerjakan sesuatu


Ketika kamu melihat orang lain lebih sukses dari kamu, itu karena mereka mengerjakan sesuatu, sedangkan kamu tidak. (Albert Einstein)

Percayalah

Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu percaya. (Anatole France)

Akal-akalan

Kecerdasan hati yang lenyap. Kepekaan jiwa pun punah.
Lahirlah akal-akalan

Rejeki Seret

# HIKMAH PAGI #

LAGI SERET REZEKI NYA ?


Masalah Besar dan Kecil

🍎Al Mutanabbi' pernah berkata:

 ويصغر فى عين الكبير كباير  ويكبر فى عين الصغير صغاير

"Di mata orang besar, hal-hal besar menjadi kecil. Di mata orang kecil, hal-hal kecil menjadi besar"

Mencitai apa yang dikerjakan

Tidak ada cara yang paling tepat
untuk
melakukan hal-hal besar
selain
mencintai apa
*yang kita lakukan*.

Cara Mendidik Ibu yang Garang

*CARA DIDIKAN IBU GARANG, AGAR ANAK JADI 'ORANG'*
👩🏼👧🏼👦🏼
1. Paksa anak tidur awal dan bangun subuh ⏰🛌
2. Jangan memberi jajanan setiap hari 🍝🍕🍟🍔🌮🌯🍗🍧🍦🍰🍭🍫🍩

Nasehat kesabaran

🗒 Nasehat mbah bourgenis =Ikuti dan lalui tahap-tahapnya, agar tidak kaget menghadapi perubahan peradaban. Untuk meraih sarjana, harus ikhlas meninggalkan bangku SMA dan turut kuliah sampai tuntas

GOJEK disuntik modal

Go-Jek Disuntik Modal Rp 7,2 Triliun
PT Gojek Indonesia mendapat suntikan modal fantastis. Perusahaan yang dibangun Nadiem Makarim itu memperoleh suntikan dana sebesar USD 550 juta atau setara Rp 7,2 triliun.
Dana tersebut berasal dari konsorsium global. Yakni KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital

Kemiskinan

Kemiskinan
1. Aku menjenguk ke surga dan aku melihat kebanyakan penghuninya orang-orang fakir (miskin). Lalu aku menjenguk ke neraka dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. (HR. Bukhari dan Muslim)
2.

40 Hari Rejeki akan melimpah

 Apa saja itu yang harus dilakukan selama 40 hari menuju kaya dan rezeki melimpah?


Harta orang kaya di Indonesia

GlobeAsia: 150 Richest Indonesians (June 2016)

Summary of '150 Richest Indonesians' published by GlobeAsia magazine in its June 2016 edition.

1. Robert Hartono (75) & Michael Hartono (76) Djarum Group $14.8b $15b