Ngopi Neng Warung

Mentor

Anda tahu:
-       Siapa mentornya Soekarno?

-       Siapa mentornya Tan Malaka?
-       Siapa mentornya M. Natsir?

Ternyata orangnya yang sama. Siapakah orang hebat itu? Dialah HOS Tjokroaminoto, gurunya para guru bangsa, yang juga perintis Serikat Dagang Islam. Agus Salim dan Semaun juga termasuk orang-orang yang belajar langsung sama HOS Tjokroaminoto.

Perihal HOS Tjokroaminoto sebagai mentor ini diingatkan kembali oleh Menteri Pendidikan Anies Baswedan di berbagai kesempatan. Bahkan dituangkan dalam program nyata, dengan nama Belajar Bersama Mentor. Si peserta tidak dibayar, si mentor juga tidak dibayar. Jadi, teruji kesungguhan dan ketulusannya.

Saya senang sekali menjadi 1 di antara 20-an mentor yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan beberapa hari yang lalu. Ketika acara perpisahan dengan peserta mentoring, saya tak menyangka kalau acara itu penuh rasa haru bahkan diiringi air mata. Mentor-mentor pun mendadak baper, hehehe.

Terlepas dari itu, saya menyarankan Anda untuk memiliki mentor, seseorang yang sudah teruji sukses di bidangnya dan mau membimbing orang lain untuk turut meraih kesuksesan.

Gimana dengan coba-coba sendiri? Trial and error? Boleh. Tapi biasanya itu malah lebih mahal dan lebih lama. Mentor sejati, karena sudah melalui itu semua, bisa memberitahu kita tentang lubang-lubang yang berbahaya, jalan-jalan yang tercepat, dan bekal-bekal yang harus dibawa.

Perhatikan baik-baik. Zaman sekarang, orang berusia 20-an atau 30-an, banyak yang menjadi miliarder. Betul apa betul? Beda dengan zaman dulu, miliardernya tua-tua. Kenapa? Karena zaman sekarang, para entrepreneur dan profesional memiliki mentor di sampingnya, nggak coba-coba sendiri. Walhasil, lebih cepat. Bagaimana dengan Anda.

Sekian dari saya, Ippho Santosa.