Ngopi Neng Warung

Menenangkan diri

 Sampai sekarang masih. Banyak orang-orang lslam di negeri kita ini yang melakukan lelaku bertapa atau
semedi. Berdiam diri di tempat-tempat yang dianggap keramat atau angker. Entah itu karena perintah guru spiritualnya, atau karena inisiatif sendiri. Bahkan ada juga yang bertapa atau bersemedi di tempat-tempat tertentu karena telah mendapatkan bisikan ghaib untuk melakukan lelaku tersebut.
 Ada yang bermaksud untuk menenangkan diri, mengistirahatkan dan pikiran dari jadwal kerja yang membebani. Sebagaimana ada juga yang bertujuan untuk mencari ketenangan batin, mencari benda keramat, memburu wangsit, menggembleng diri, atau untuk memperoleh kesaktian dan kadikdayaan, dan ada pula yang mengharapkan datangnya nomor buntut untuk pasang lotre atau togel.
 Semadi yang sering dilafazhkan dengan kata semedi mempunyai makna yang sedikit berbeda dengan bertapa. Bersemadi adalah memusatkan segenap pikiran dan perasaan (dengan meniadakan segala hasrat jasmaniah).
 Lalu apa kaitannya bertapa dan bersemadi dengan beri’tikaf yang merupakan ibadah kita sebagai umat lslam. Ada persamaan dan perbedaan antara keduanya. Dan sebelum kita tarik benang persamaan dan perbedaannya, marilah kita simak terlebih dahulu definisi I’tikaf itu sendiri.