Ngopi Neng Warung

Ketakutan

Merespons tulisan sahabat2 terrakhir
"Kalo semua kita anggap musuh dan kita perangi zekaligus saya khawatir kita tidak akan kuat"



Ini copas  dr sebelah ttg rasa takut karena terlalu banyak yg kita  anggap  musuh

Sama anjing hitam takut
Sama palu Arit takut
Sama segitiga takut
Sama mata satu takut
Sama salib takut
Sama setan takut
Sama yahudi takut
Sama yang gak belo' matanya takut
Sama syiah takut
Sama ahmadiyah takut
Sama kafir takut
Sama patung takut
Apalagi patungnya telanjang
Lebih takut lagi
Sama eljibiti takut
Sama kartun tupai berbikini takut
Sama tubuh perempuan takut
Apalagi perempuannya tak bercadar
Lebih takut lagi
Setiap khotbah yang diajarkan rasa takut
Takut dunia luar, takut dunia akan runtuh
Takut ancaman negara-negara barat, takut agamanya didzolimi, takut umatnya dikafirisasi
Dunia serasa lima kali lima senti
Begitu sempit dan panas karena disesaki orang-orang Kafir
Dirinya merasa terancam, kaumnya merasa tersudutkan
Bayangkan, seumur hidupnya hanya berisi ketakutan, akan dunia luar, takut globalisasi, takut modernisasi, mengutuk-ngutuk di sosial media sambil posting di halaman Facebook tercinta, pake hape made in china, bahkan dibuatkan spanduk gede-gede pakai printer dan komputer made in America
Bayangkan, seumur hidupnya dipenuhi ketakutan, tidak ada kedamaian sedikitpun dalam hatinya, setiap beribadah yang dipikirkan cuma satu, supaya orang-orang kafir itu segera musnah dari muka bumi
Bayangkan, Sepanjang hidupnya hanya dipenuhi ketakutan, bahwa ada hantu yang bersemayam dari balik bawah ranjangnya
Setiap hari pemuka agamanya seperti orangtua yang menakut-nakuti anaknya tentang dongeng hantu yang bersembunyi dari balik ranjangnya
Dan si anak pun percaya begitu saja, iya dan amin tanpa mau sedikitpun berani menengok dari balik ranjang yang dingin dan gelap itu
Sampai mati dia meyakini ada monster yang hidup di balik ranjangnya, sampai mati dia dibodoh-bodohi mitos dan tahayul orangtuanya
Sampai mati dia mati dalam ketidaktahuannya
Dia tidak tau apa yang dia tidak tau
Apa yang lebih mengenaskan dari itu?
Tidak mengetahui apa yang dia tidak ketahui lebih menakutkan dari rasa ketakutan yang menghantuinya sepanjang hidup
Bahkan lebih mengerikan dari rasa takut itu sendiri.

Ketakutan bermula dari ketiadaan pengertian
Dimana Pengetahuan diabaikan
Dan Akal Budhi digadaikan.