Ngopi Neng Warung

KETIKA UNIVERSITAS OXFORD DAN CAMBRIDGE PUN ‘MENIRU’ SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN ?

*KETIKA UNIVERSITAS OXFORD DAN CAMBRIDGE PUN ‘MENIRU’ SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN?*

_“… pesantren itu selama ini disebut pendidikan tradisional, iku kurang ajar tenan. Terus sing tradisional ki dianggep luweh rendah timbangane sekolah modern. Aku kepengen ngomong, eh tak kandani yo, pesantren itu mulai ditiru wong sak donyo saiki. Besok sak donyo ki pesantren kabeh ”_ – Cak Nun

_” … I realise that in fact, Oxford University its self is a pondok”_ Dr Afifi Al-Akiti (Dosen Studi Islam, Universitas Oxford, Inggris; Alumni Pondok Pesantren Kencong Jember Jawa Timur)

Ketika banyak orang dengan bangga mengatakan ‘saya alumni ITB, ITS, UI, UGM, UB’ atau ‘saya alumni kampus luar negeri’, entah mengapa, meskipun saya alumni salah satu kampus tersebut, saya jauh lebih bangga mengatakan ‘saya alumni pondok pesantren’. Buat saya, pesantrenlah yang telah

Wakaf itu Memang Mengagumkan

*Wakaf itu Memang Mengagumkan*

Anda kagum dengan aset Djarum, Sampoerna, dll? Izinkan saya menyampaikan sesuatu.

64 tahun yang lalu, setelah Buya Hamka bekerjasama dengan Yayasan Al-Azhar Indonesia, kini telah memiliki 150 cabang masjid di Indonesia, belum lagi aset sekolah-sekolahnya: sekarang hampir di tiap provinsi ada Sekolah Al-Azhar. Siapa orang kaya di Indonesia, yang asetnya sebanyak dan semanfaat Al-Azhar?

90 tahun yang lalu setelah sang kiai menyerahkan seluruh tanahnya, dirinya, bahkan anaknya yang masih dalam kandungan, diwakafkan untuk agamanya, 90 tahun kemudian GONTOR punya 20 cabang dan 400 pondok alumni tersebar di seantero nusantara bahkan ada yang di luar negeri. Saya tidak tahu berapa ratus triliun asetnya. Bermula dari tiga orang bersaudara. Sebutkan kepada saya, orang Indonesia dari penjajahan hingga sekarang, yang asetnya sebanyak beliau? Baik secara nilai aset maupun secara manfaat.

Muhammadiyah? Jangan ditanya. 104 tahun yang lalu. KH, Ahmad Dahlan pernah keluar rumah, mengumumkan kepada semua orang, siapa saja yang mau membeli seluruh perabotan yang ada di dalam rumahnya, karena beliau kekurangan dana untuk menggaji guru-guru sekolah Muhammadiyah.

Menakar Kewahabian PKS

Menakar Kewahabian PKS

Ikhwanul Muslimin , PKS , Tahukah Anda

Oleh: Muhammad Zulifan

(Peneliti, Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam-UI)

Definisi Wahabi
Wahabi (‎ الوهابية) atau Wahhabisme adalah paham keislaman yang disandarkan pada tokoh ulama Muhammad ibn Abdul Wahhab (1703-1787 M) sebagai pencetus gerakan pemurnian aqidah di Arab Saudi. Lewat kerjasamanya dengan Bani Saud yang memerintah negara Arab Saudi tahun 1924, gerakan wahabi berhasil menyeragamkan pemahaman Islam di Jazirah Arab. Madzhab dan gerakan lain yang tidak sefaham dengan ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab kemudian diberangus, termasuk keramahan ajaran sufi yang dianggap menyalahi akidah. Sikap keras gerakan inilah yang kemudian ditakutkan untuk diterapkan di Indonesia yang mempunyai pemahamam Islam yang heterogen.

Keberaian dan Ketakutan

Kalau berani tidak perlu takut-takut. Bila takut jangan merasa berani.

 Bertekad besar, berjiwa satria.

Tetap baik, benar, tepat, dan bijaksana, maka kau dan aku berani menapaki hidup.

Menerapkan apa pun penuh kasih tiada lagi pamrih.

Nasihat luhurnya : "Tatag, Teteg, Titis, mulo Tutug Maskumambange." Salam Renungan Zaman Buanergis Muryono 2016 0913 09:02

Islam adalah Jalan Kehidupan


Apakah kita benar-benar menginginkan perubahan

Saya sendiri menangkapnya seperti ini

*Do we really want Change?*
_apakah kita benar-benar menginginkan perubahan_

Banyak dari kita ingin perubahan, tapi banyak pula dari kita yang tidak mau berubah, apalagi *diajak* dan *dipimpin* untuk berubah. Sering kali yang kita temui adalah *alasan* dan pandangan dari sisi *negatif* atau *pesimis*.
Ini yang juga seringkali memicu anggota atau pengikut *enggan apabila ditunjuk untuk memimpin perubahan*, banyak yang merasa berat ketika terbayang bagaimana harus memimpin anggota dengan *value, misi, dan visi* yang beragam*. Terlebih ketika mengingat *perilaku dan celotehan* anggota yang sering melihat segala sesuatu dari sisi negatif atau pesimis tadi.

Barangkali ini terjadi karena terlalu banyak *pelatihan kepemimpinan* dan minimnya pelatihan *menjadi anggota atau murid yang baik* atau *how to respect and value your stakeholders*

Itu semua diperparah ketika banyak pemimpin yang *tidak berintegritas*, maka anggota atau rakyat pun *tidak percaya* dan *enggan patuh*, lalu yang terjadi adalah *pembangkangan* dan *progress* yang diharapkan tidak terjadi.

Lalu kita harus bagaimana?Kalau menurut saya, *belajarlah jadi anggota dan murid yang baik* dulu, *_do whatever we can do to improve thing around us instead of blamming others_* dan bersinergi untuk mencipatakan kehidupan yang lebih baik dan barakah, sembari berdoa semoga diberikan pemimpin yang *jujur, berintegritas, visioner, berpihak kepada umat, dan mempunyai _can do attitude_*
Amin ya rabbal alamin