Ngopi Neng Warung

Puasa Ngrowot

Puasa ngrowot diyakini punya kekuatan mistik tinggi. Selain membuat wajah pelakunya bersinar, awet muda, panjang umur, dan memuluskan pekerjaan yang ditekuni, juga ada satu kekuatan metafisis yang bakal terjadi.
Istilah Jawanya idu geni. Yang jika diterjemahkan, maka itu artinya, apa yang diucapkan bakal terjadi.
Dalam menjalani puasa, pelaku ngrowot hanya diperbolehkan makan buah dan minum air tawar. Namun, dalam perkembangannya, beberapa pelaku spiritual menggunakan berbagai jenis ubi sebagai makanannya. Hanya pedoman waktunya tetap sama. Yakni dalam sehari semalam hanya sekali makan dan minum.

Puasa ngrowot juga sering disebut puasa ngidang yang berarti bahwa pelaku hanya diwajibkan makan dedaunan yang masih muda. Kisah ini berdasar pada legenda yang berkembang di wilayah Tuban, seperti tersebut di atas, yang menceritakan masa muda Kanjeng Sunan Kalijaga bernama Raden Sahid.
 Dalam folklor yang juga banyak dilakonkan dalam cerita ludruk (kesenian khas Jatim, red) serta kethoprak itu juga menyebut versi lain. Yaitu sumpah  Raden Sahid saat diusir ayahandanya dari kadipaten Tuban. Ia berjanji tak akan kembali sebelum dapat melantunkan ayat-ayat Alquran dengan bahasa indah dan menggetarkan seisi ranah Tuban.

Dan kisah ini yang berakhir  ketika (Raden Sahid)  Brandal Lokajaya bertemu dengan Sunan Bonang. Ia insyaf dan diangkat menjadi muridnya.   Puncaknya ia bergelar Sunan Kalijaga.