Ngopi Neng Warung

Manajemen Masjid Modern

*COPAS dari GWA Kegiatan SUBUH BERJAMAAH*....

GERAKAN yg Patut ditiru....


*MANAJEMEN MASJID YG PROFESIONAL DAN KEMAKMURAN MASJID YG OPTIMAL DAN NYATA BUKAN TEORI.*

*Masjid, Menara dan Adzan*

✍ Dipaparkan oleh:
*H. Muhammad Jazir, Asp.*
(Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan / Masjid dengan Saldo Kas 0 Rupiah)

*Masjid*
Sajada yasjudu sajadah; bersujud, tempat sujud. Masjid; tempat sujud orang beriman.
Namun baru sebatas fenomena hamparan sajadah saja secara fisik semata.
Fungsi masjid yg benar adalah mampu mensujudkan pikiran, hati dan perilaku orang yg sujud di tempat shalat dalam praktek kehidupan sehari-harinya.

*Adzan*
Esensi Adzan adalah mendatangkan orang ke masjid.
Tahun 93 diadakan pendataan jama'ah (penduduk kampung Jogokariyan ada 700kk, 1700jiwa. 1839 mukallaf (sdh baligh), 816 blm shalat.

*Gerakan Menshalatkan Orang Hidup*

Di antara kegiatannya adalah:

1. Petugas adzan diambil dari pensiun, dinas agama, tokoh masyarakat dst.

2. Keluarga yg blm shalat dikunjungi ditawarkan waktu kosongnya utk dikirimkan pengajar shalat.
*Program mensholatkan orang hidup anggrannya 250 ribu/orang*. Orang antusias menyumbang karena fadhilahnya besar (disertakan Fadhilah mengajarkan shalat; ideologis).

3. Undangan shalat Subuh dg tampilan seperti undangan pernikahan, dikasih nash Fadhilah shalat Subuh;

4. Spesial kopi susu gratis setiap Sabtu dan Ahad.

5. Setiap kehilangan diganti baru sesuai merk yang hilang.

6. Setiap 40 hari dikasih doorprize (diundi) tiket umroh, kenapa 40 hari, karena ada hadits; "siapa yang shalat berjamaah bertemu takbiratul ihram imam selama 40 hari maka dicatat baginya dua keselamatan; selamat dari penyakit munafik dan selamat dari neraka."

Tahun 2010 masjid Jogokariyan menargetkan jama'ah shalat subuh sebanyak 50% seperti jama'ah Shalat Jum'at.
Dan tahun 2017 sekarang ini, shalat subuh udah seperti shalat Jum'at jumlah jama'ahnya (100%).

Sabtu Ahad wisata Subuh sampai 3rb jama'ah.

Jadi adzan itu menghadirkan orang datang ke masjid. Bukan semata melafalkan Allaahu Akbar dst...
Termasuk mengajak orang yang kita lewati saat ke masjid utk bersama hadir ke masjid, dalil ideologisnya; *"Udh'u ilaa sabiili Rabbika bilhikmati walmau'izhatil hasanah..."*

*Menara*
Sahabat Bilal Adzan di bawah, lalu di atap rumah tetangga, akhirnya dibuatkan menara. Sahabt Bilal Adzan dari atas menara.
Nabi lbh banyak lagi naik turun menara utk memeriksa 40 tetangga sekitarnya (4 penjuru), adakah rumah yang tidak ngepul dapurnya. Rasul langsung membantunya. Mengajak Fatimah putrinya atau Utsman mantunya membawa bantuan utk rumah yang tdk ngepul tadi.
Zaman khalifah Umar, kisah nyata seorang ibu masak batu diketahui dari atas menara.
Apa takmir masjid masih ada yang memeriksa warganya dari menara.

*Dana umat jangan lama mengendap, saldo nol.*
Diadakan pendataan jama'ah yang mustahiq. Ada program *Rasjid Jogokariyan* (beras masjid), 10 ltr utk 15 hari.

Kisah Adzan dan Menara yang difungsikan zaman Nabi.

*Kegiatan Ramadhan*
Ramadhaan permah mengalami saldo minus. Ada dana 800 juta, ini harus dihabiskan semua sblm Ramadhan: 330 KK mendapatkan subsidi Sahur dari masjid, tidak hanya membangunkan utk sahur tapi dibantu utk makan sahur.
Rumah yang ga layak direnovasi.
Menakjubkannya, awal Ramadhan kas Masjid 1,2 M. Akhir Ramadhan 2 M lebih (saldo justeru bertambah terus).

Takmir dan imam masjid apa sdh berfungsi baik. Krn rata-rata mrk sebelumnya panitia pembangunan masjid, sehingga fisik saja yang diperhatikan, belum memperhatikan jama'ahnya, programnya, cara mengisinya dan memakmurkannya.

Masjid memperhatikan masyarakat dan memberikan manfaatnya yang pada akhirnya masyarakat mendukung masjid. Masjid menggalakkan program Dana Bergulir atau Qardhul Hasan, peserta program ini dibimbing, diberi pelatihan sampai mandiri.
Majelis Dhuha para peserta pinjaman Qardhul Hasan, diajak shalat Dhuha di masjid, shalat masing-masing, dibimbing utk minta dan mengeluh pd Allah bukan pd manusia. Di sini mrk malu utk tdk menabung atau mengembalikan cicilan Qardhul Hasan.

*Membangun ideologi di atas sistem, bukan sistem yang membelenggu ideologi.*

Ajukan proposal pd Allah. Meja Allah sedikit proposal padahal dananya unlimited. Sekarang kebalikannya, org rame2 mengajukan proposal ke manusia lupa pd Allah.

Mengajak jama'ah ke masjid tdk sekedar ngasih undangan. Bukan manajemen kantor. Jadi dikunjungi, silaturahim, akhirnya jama'ah merasa dihormati.

*Ideologi Kemandirian*

"Sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar." (Al-Hadits) Masyarakat yang berkomunitas di pasar akan melahirkan peradaban pasar... Dst.
Peci yang saya pakai ini bukan simbol aliran tapi pemberdayaan jama'ah masjid yang baru buka usaha konveksi peci ini. Masjid beli 600 peci utk pengurus dan jama'ah. Inilah daulat ekonomi kemandirian!!!

*Kreasi Program*
Seperti Wisata Kurban. Ada 47 wisatawan Kurban di masjid Jogokariyan. Mereka nginap di hotel milik masjid.
Jogja kota wisata, maka masjid bangun hotel. Operasional masjid dibackup dari hotel.

Program shalat malam menjual.
Kecenderungan masyarakat sekarang ini religius, jika ada program yg menguatkan ruhani mrk antusias mengikutinya. Program shalat malam ini berhasil menarik 3000 jama'ah sampai shalat di jalanan. Ketika mereka ditanya kenapa mau shalat di jalanan, mereka menjawab nostalgia sewaktu hajian dst...

2500 porsi makan besar untuk buka puasa selama satu bulan Ramadhan. Waktu buka agak dilamakan (makan besar terlebih dahulu). Targetnya jama'ah berdiam diri di masjid mulai Maghrib sampai Isya' dan Tarawih, ini salah satu upaya utk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

*Program pemberdayaan masyarakat lingkungan masjid*

Ada kasus pengusaha kecil yg terjerat rentenir padahal usahanya maju, ternyata ada 12 rentenir yg setiap sore menagihnya, ia hanya bawa 50ribu utk usaha satu hari tsb. Rentenir2 tsb diundang ke masjid dan ditanyakan siapa saja korban kalian, masjid melunasinya. Dan ditegaskan pada mereka jangan masuk ke wilayah dan lingkungan sekitar masjid kami lagi.
Masyarakat terselamatkan dari jeratan rentenir. Mereka ikut serta kegiatan pemberdayaan masjid dg sistem Qardhul Hasan (dana bergulir). Ekonomi mereka maju, maka mereka mampu menyumbang ke masjid lebih besar lagi.

*Pemberdayaan Anak Muda*
Generasi milenial didekatkan dg masjid di antara fasilitasnya adalah WiFi gratis di area masjid. Mereka dibina dan diberikan skill sesuai kebutuhan zamannya. Pemberdayaan mereka di antaranya, mereka diberikan kemandirian mengelola jurnal atau majalah masjid. Ada pembagian prosentase dari iklan utk mereka dst...

Diresume oleh Ulis Tofa dari Kegiatan Pelatihan

No comments:

Post a Comment