Ngopi Neng Warung

Dari Demokrasi Menuju Khilafah

*Dari Demokrasi Menuju Khilafah*

Anda mungkin gak setuju dg judul tulisan di atas. Khususnya jika Anda penganut paham Adem (anti demokrasi). Sangat mustahil "produk jahiliyah" nyambung ke sistem syari'ah. Sampe kiamat pun dua sistem itu gak mungkin menyatu.

Ok gaes... kita gak usah menanggapi judul di atas secara emosional. Ada baiknya kita menengok sejarah Turki.

Sejak dibubarkannya sistem Khilafah oleh Kenal Atatturk, Maret 1924, Turki menganut paham sekuler. Para penguasa dan pengendali Negara Turki memaklumatkan, bahwa Islam adalah biang kerok penyebab kemunduran Turki.

Karena itu, Islam sbg dasar negara dan konstitusi dihapus. Pasca itu,  sekularisasi mewarnai seluruh kehidupan rakyat Turki. Yang pro maupun kontra thd kebijakan penguasa yg sekuler, tetap  harus patuh menjalankannya.

Mulai dasar konstitusi, undang2 pendidikan, sistem politik, sistem bisnis dan perbankan, sistem sosial, dlsb, seluruhnya sekuler. Islam dan seluruh simbolnya betul2 dienyahkan dari kehidupan rakyat Turki. Hijab sangat terlarang.

Apakah dg sistem sekuler, lantas Turki menjadi maju? Tidak sama sekali...! Bahkan semakin hancur2an. Korupsi dan dekadensi moral merajalela. Ekonomi hancur. Layanan pendidikan dan kesehatan amat tidak manusiawi. Transportasi publik mengenaskan. Lira (mata uang Turki) menjadi mata uang yg nilai kursnya terendah di dunia. Sampai2 Turki sekuler mendapat julukan "the sick man from Europe".

Selama hampir 100 tahun rakyat Turki harus menanggung kemiskinan yg luar biasa. Apakah kalangan yg anti sekuler tidak kena getah kesengsaraan Turki? Tentu saja tidak. Mereka ikut menanggung beban penderitaan itu.

Beberapa aktivis Islam yg istiqomah berupaya ingin mengubah situasi itu. Muncullah nama antara lain; Necmetin Arbakan dan muridnya Racep Tayyep Erdogan. Tapi mereka tetap ikut alur permainan demokrasi sekuler negara itu. Mereka mendirikan Partai Refah, tapi dijegal penguasa. Keduanya bahkan pernah dijebloskan ke dalam penjara.

Erdogan mundur dari partai Refah, bersama Abdullah Gul mendirikan AKP. Partai ini ikut pemilu akhir 2000-an, dan menang. Pada pemilu berikutnya 2005, AKP menang telak (61%). Berdasarkan konstitusi Turki, single mayority, bisa melakukan amandemen undang2.

Celah inilah yg digunakan Erdogan melakukan Islamisasi Turki. Erdogan menginstruksikan rakyatnya kembali pada Allah. Larangan jilbab di tempat umum dicabut. Bahasa Arab diajarkan kembali di sekolah2 negeri. Al Qur'an dan Hadits menjadi mata pelajaran/kuliah wajib. Sholat subuh berjama'ah, menjadi maklumat resmi negara untuk  warga negara yg Muslim.

Bahkan Erdogan menginstruksikan wajib sholat berjama'ah di kalangan militer. Erdogan pernah melepas pawai 10 ribu anak2 usia 7 tahun yg mencanangkan wajib sholat untuk anak2 seusia mereka. Kini pelajar dan para mahasiswa berjilbab akan banyak anda temui di seluruh wilayah Turki.

Apakah ada penentangan thd kebijakan Islamisasi Erdogan? Ada, tapi jumlahnya amat2 minor. Suara minor mrk tertimbun oleh puluhan juta suara2 yg pro Erdogan.

Bagaimana tidak? Erdogan betul2 memanjakan rakyat Turki dg layanan modern cepat dan murah di seluruh bidang layanan negara. Kesehatan, pendidikan, birokrasi perizinan, transportasi publik, taman2 hijau kota yg asri, destinasi wisata internasional, dlsb, semua dapat dinikmati dg nyaman oleh siapapun yg pernah ke Turki saat ini.

Turki masuk peringkat 16 negara termakmur di dunia dua tahun lalu. Utang negara NOL. Industri elektronik, otomotif, bahkan alutsista telah sangat maju. Jika ada 3 jenis alat elektronik terunggul di Eropa, salah satu pasti made in Turki.

Turki telah menaikkan gaji guru setara dg gaji dokter. Pendidikan dan riset terus dibiayai negara. 300 ribu ilmuwan telah disiapkan Turki untuk menyongsong 2024. Waktu ini,  adalah tepat 100 tahun kekhalifahan Turki jatuh.

Taukah Anda? Tahun 2024 adalah tahun pencanangan Erdogan, bahwa Turki harus bangkit kembali, menjadi Khilafah yg memimpin dunia.

Jadi gaes... dari demokrasi, ternyata kita bisa menuju Khilafah.

Wallahu a'lam..!🙏🏼

No comments:

Post a Comment