Sunnah
1. Ulama Hadits : Setiap perkataan, perbuatan, taqrir, sifat/perilaku yang disandarkan kepada nabi; baik sebelum menjadi rasul maupun ketika diutus menjadi rasul.
2. Ulama Ushul Fiqh: Setiap perkataan, perbuatan, taqrir, sifat/perilaku yang disandarkan kepada nabi yang berkaitan dengan hukum taklifi para mukallaf hanya ketika diutus menjadi rasul.
3. Ulama Fiqh : Sunnah adalah suatu keutamaan. Tidak lebih dari kewajiban. Jika dilakukan berpahala, ditinggalkan tidak berdosa.
Silahkan menggunakan pemahaman sesuai porsinya.
Hadits
1. Ulama Hadits : Setiap perkataan, perbuatan, taqrir, sifat/perilaku yang disandarkan kepada nabi ketika diutus menjadi rasul.
2. Ulama Ushul Fiqh: Setiap perkataan, perbuatan, taqrir, sifat/perilaku yang disandarkan kepada nabi yang berkaitan dengan hukum taklifi para mukallaf hanya ketika diutus menjadi rasul. (Sama dengan sunnah)
Contoh:
1. Poligami itu hadits nabi, bukan sunnah nabi. Karena Rasul berpoligami setelah diangkat menjadi rasul.
2. Murah senyum itu sunnah nabi, tidak hanya hadits nabi, karena nabi selalu melakukannya baik sebelum atau ketika diangkat menjadi rasul.
Wallahualam.
1. Ulama Hadits : Setiap perkataan, perbuatan, taqrir, sifat/perilaku yang disandarkan kepada nabi; baik sebelum menjadi rasul maupun ketika diutus menjadi rasul.
2. Ulama Ushul Fiqh: Setiap perkataan, perbuatan, taqrir, sifat/perilaku yang disandarkan kepada nabi yang berkaitan dengan hukum taklifi para mukallaf hanya ketika diutus menjadi rasul.
3. Ulama Fiqh : Sunnah adalah suatu keutamaan. Tidak lebih dari kewajiban. Jika dilakukan berpahala, ditinggalkan tidak berdosa.
Silahkan menggunakan pemahaman sesuai porsinya.
Hadits
1. Ulama Hadits : Setiap perkataan, perbuatan, taqrir, sifat/perilaku yang disandarkan kepada nabi ketika diutus menjadi rasul.
2. Ulama Ushul Fiqh: Setiap perkataan, perbuatan, taqrir, sifat/perilaku yang disandarkan kepada nabi yang berkaitan dengan hukum taklifi para mukallaf hanya ketika diutus menjadi rasul. (Sama dengan sunnah)
Contoh:
1. Poligami itu hadits nabi, bukan sunnah nabi. Karena Rasul berpoligami setelah diangkat menjadi rasul.
2. Murah senyum itu sunnah nabi, tidak hanya hadits nabi, karena nabi selalu melakukannya baik sebelum atau ketika diangkat menjadi rasul.
Wallahualam.