Ngopi Neng Warung

Ali bin Abi Thalib, kurang apa beliau?

Ali bin Abi Thalib, kurang apa beliau? Pemuda pertama yang masuk islam, alim, zuhud, wara', qana'ah, ahli
ibadah, berakhlak mulia, salah satu sahabat Nabi yang dijamin masuk surga, sepupu sekaligus menantu Rasulullah ShallAllahu Alaihi Wa Sallam.

Tapi siapa yang tega mengkafirkan dan membunuh beliau?
Ternyata seorang yang rajin shalat malam, rajin puasa bahkan hafal alqur'an.

Sungguh saya iri kepada mereka yang rajin shalat malam sehingga jidatnya menjadi hitam. Sungguh saya iri kepada mereka yang rajin puasa sehingga tubuh mereka kurus tinggal tilang. Sungguh saya sangat iri kepada mereka yang hafal alqur'an.

Tapi rajin shalat malam, rajin puasa, hafal alqur'an bukan jaminan bahwa akidahnya benar. Setidaknya sejarah wafatnya Ali bin Abi Thalib memberikan pelajaran bagi kita tentang hal itu. Karena itu jangan salah memilih panutan. Jangan hanya karena mendengar kabar atau membaca dimedia sosial bahwa si fulan rajin shalat malam, puasa dan hafal alqur'an lantas itu menjadi jaminan kebenaran akidahnya. Mari kembali kepada guru-guru kita didunia nyata. Dunia maya memang penuh wawasan. Tapi soal akidah dan keyakinan marilah kita belajar pada ahlinya, bukan sekedar membaca, apalagi tautan yang tersebar didunia maya. Bahkan jangankan hanya tautan, guru saja kita jangan sampai salah pilih, jangan hanya karena bergelar ustadz dan bertitel Lc. Kita diperintah memilih guru yang akidah dan keyakinannya tidak melenceng dari mayoritas umat Islam semenjak dahulu kala.

Jika di Indonesia, setidaknya guru guru itu bisa ditemukan dipesantren-pesantren yang bernaung dibawah naungan Nahdlatul Ulama.