Ngopi Neng Warung

Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah

NGAJI FIRQOH ISLAM BERSAMA KH HASYIM ASY'ARI
Oleh M Rikza Chamami (UIN Walisongo)

Dalam Kitab Risalah Ahlis Sunnah wal Jama'ah fi Haditsil Mauta wa Asyratus Sa'ah wa Bayani
Mafhumks Sunnah wal Bid'ah karta KH Hasyim Asy'ari halaman 23 dijelaskan tentang penjelasan perpecahan umat Nabi Muhammad.

Hadis yang dirujuk oleh Mbah Hasyim adalah riwayat Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi dan Ibnu Majjah dari Abu Hurairah. Bahwa Nabi menjelaskan perpecahan Yahudi 71 golongan, Nasrani 72 dan umat Nabi Muhammad pecah 73 golongan. Semuanya dikatakan Nabi berada dalam neraka kecuali satu golongan.

Ketika ditanya sahabat siapa yang dimaksud satu golongan. Nabi menjawab dengan tegas bahwa mereka adalah yang mengikuti Nabi dan para Sahabatnya.

Mbah Hasyim masih melanjutkan dengan mengutip Hasyiyah Syanwani yang mensyarahi Mukhtasar Abi Jamrah bahwa kelompok yang selamat (nãjiyah) adalah kelompok Abu Hasan Al Asy'ari yakni kelompok Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Imam Abu Manshur bin Thahir Attamimi sebagaimana penjelasan Mbah Hasyim, menyatakan bahwa para ulama memaknai kelompok yang sesat bukan yang berbeda dalam hal furu' syari'ah, tapi yang beda dengan Rasulullah dalam hal ushul tauhid, taqdir, syarat kenabian, menghormati sahabat dan lainnya. Dan perbedaan itu tidak harus mengkafirkan dan memfasiqkan kepada kelompok yang beda.

Ujung perpecahan berawal dari kelompok Qadariyah yang dikomandoi oleh Ma'bad Al Juhani yang bertentangan dengan muta'akhirus shahabat (generasi akhir sahabat Nabi) seperti Abdullah bin Amr, Jabir, Anas bin Malik dan lainnya. Darisitulah pecah menjadi 73 golongan.

73 berasal dari enam golongan: al Haruriyah, al Qadariyah, al Jahmiyyah, al Murjiah, al Rafidlah dan al Jabariyah. Dari masing-masing terpecah jadi 12 sehingga jumlah totalnya 72. Yang selamat 1 yaitu ahlussunnah.
Menurut Ibnu Ruslan, lanjut Mbah Hasyim, perinciannya sebagai berikut:
1) Rafidlah 20;
2) Khawarij 20;
3) Qadariyah 20;
4) Murji'ah 7;
5) Najjariyah 1 (awalnya lebih dari 10 tapi mirip jadi disebut 1);
6) Haruriyah 1;
7) Jahmiyyah 1;
8) Karomiyah 3.

Karonsih Baru Ngaliyan Semarang, 26 Januari 2016