Ngopi Neng Warung

Diamnya Rasulullah

Diamnya Rasulullah
“Kemudian aku bertanya padanya tentang diamnya Nabi. Ia berkata, ‘Diamnya Nabi karena empat hal:
1- karena kesabaran,
2- kehati-hatian,
3- pertimbangan, dan
4- perenungan.
Berkaitan dengan pertimbangan, ia lakukan untuk melihat dan mendengarkan orang secara sama. Berkaitan dengan perenungan, ia lakukan untuk memilah yang tersisa (bermanfaat) dan yang binasa (yang tidak bermanfaat). Ia gabungkan kesabaran dengan lapang-dada. Tidak ada yang membuatnya marah sampai kehilangan kendali diri.
Ia berhati-hati dalam empat hal:
1- dalam melakukan perbuatan baik sehingga orang dapat menirunya;
2- dalam meninggalkan keburukan sehingga orang berhenti melakukannya;
3- dalam mengambil keputusan yang memperbaiki ummatnya dan
4- dalam melakukan sesuatu yang mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat.”
Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang, dari akhlak yang terpuji akan muncul perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dahulu. Kalau jiwa tersebut melahirkan perbuatan yang baik, diiktiraf oleh akal dan syara', maka itu dinamakan akhlak yang baik dan sebaliknya jika melakukan perbuatan yang jahat, maka itu dinamakan akhlak yang buruk. Rasulullah S.A.W. adalah contoh insan yang berakhlak mulia, hal tersebut sesuai dengan firman Allah S.W.T,"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti agung." (Surah Al-Qalam:4).

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/01/contoh-akhlak-terpuji-nabi-muhammad-saw.html
Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang, dari akhlak yang terpuji akan muncul perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dahulu. Kalau jiwa tersebut melahirkan perbuatan yang baik, diiktiraf oleh akal dan syara', maka itu dinamakan akhlak yang baik dan sebaliknya jika melakukan perbuatan yang jahat, maka itu dinamakan akhlak yang buruk. Rasulullah S.A.W. adalah contoh insan yang berakhlak mulia, hal tersebut sesuai dengan firman Allah S.W.T,"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti agung." (Surah Al-Qalam:4).

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/01/contoh-akhlak-terpuji-nabi-muhammad-saw.html
Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang, dari akhlak yang terpuji akan muncul perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dahulu. Kalau jiwa tersebut melahirkan perbuatan yang baik, diiktiraf oleh akal dan syara', maka itu dinamakan akhlak yang baik dan sebaliknya jika melakukan perbuatan yang jahat, maka itu dinamakan akhlak yang buruk. Rasulullah S.A.W. adalah contoh insan yang berakhlak mulia, hal tersebut sesuai dengan firman Allah S.W.T,"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti agung." (Surah Al-Qalam:4).

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/01/contoh-akhlak-terpuji-nabi-muhammad-saw.html
Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang, dari akhlak yang terpuji akan muncul perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dahulu. Kalau jiwa tersebut melahirkan perbuatan yang baik, diiktiraf oleh akal dan syara', maka itu dinamakan akhlak yang baik dan sebaliknya jika melakukan perbuatan yang jahat, maka itu dinamakan akhlak yang buruk. Rasulullah S.A.W. adalah contoh insan yang berakhlak mulia, hal tersebut sesuai dengan firman Allah S.W.T,"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti agung." (Surah Al-Qalam:4).

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/01/contoh-akhlak-terpuji-nabi-muhammad-saw.html