Ngopi Neng Warung

Menghitung Margin Keuntungan KPR Syariah

🌟CARA NENTUIN MARJIN KEUNTUNGAN KPR SYARIAH🌟
Oleh: Ahmad Ifham, Amana Sharia Consulting

Jawaban atas dua pertanyaan yang sudah berlawanan drastis:



[1] "Nah pertanyaan sy pinjam 200 jt bank syariah ambil margin 210 jt. bgmn menghitung margin nya smpe dpt 210 jt?"

Jawab:

Di atas saya sudah jawab bahwa intinya tidak ada skema ini di KPR Syariah MANAPUN. Tidak akan ketemu. Jadi pertanyaannya sudah salah. Tidak perlu dijawab. Pak Arie sudah menjelaskan dengan sangat lugas vulgar. Pak GTR juga sudah jelas memperjelas. Tapi karena penanya gak ada disini ya mungkin next time perlu bertanya dengan tepat.

[2] "Pertanyaan terakhir mungkin tadi maksudnya margin jual beli dr bank syariah dasar perhitungannya dr mana gitu kah?"

Jawab:

Nah ini pertanyaannya bener. Beneran ada skema JUAL BELI di Bank Syariah. Perlu dijawab.

Pertama

Apakah Pembeli wajib tahu itungan penentuan marjinnya darimana? Saya rasa tidak akan pernah ada kaidah DAGANG sesuai Muamalah Islam yang MENGHARUSKAN kalau dagang dan ngambil untung itu penjual harus ngasih tahu itu dapet angka segitu darimana? Darimana angka 210jt itu?

Gak akan ada ajaran Muamalah Islam yang mewajibkan atau MENGANJURKAN agar penjual merinci itung-itungan sehingga dapet angka marjin 210jt dari pokok perolehan 200jt.

Yang ada dalam hukum MUAMALAH Islam adalah KEBOLEHAN ya sekali lagi KEBOLEHAN memberitahu ke pembeli mengenai harga perolehan 200jt trus ambil untung alias RIBH sebesar 210jt.

Itu pun hukumnya boleh. Boleh aja jual beli pake skema, "aku jual ini 410jt, asal usul angkanya darimana, gak perlu tau dooong". Ini sangat sah. Cek di warung warung, di pasar pasar. Malah gak sebutin ambil untung berapa.

Ini TIDAK DILARANG = suka suka yang lagi dagang aja.

Kedua.

Sehingga ketika ada pertanyaan seperti di atas, gimana cara ngitung marjinnya? Pokok 200jt. Marjin 210jt. Maka saya akan sah saja bilang, "want to know aja, rahasia dooong".

Sangat sangat sesuai Syariah

Ketiga.

Bank Syariah udah terlalu BAIK hati dengan menyebarkan ilmu cara ngitung marjin keuntungan. Bank Syariah gak ngasih tahu pun sangat sah sesuai syariah.

Keempat.

Ketika nanti saya jelasin caranya, jangan sampai ada anggapan bahwa Bank Syariah WAJIB ngasih tahu ya. Kita harus TAAT AJARAN ISLAM di bidang Muamalah ini.

Andai Bank Syariah NGGAK NGASIH TAHU pun ini jangan protes. Ini urusan INTERNAL Bank Syariah.

Kelima.

Sebenarnya saya sudah sering bahas cara atau referensi penentuan marjin keuntungan ini dan pasti sudah ada beberapa tulisan mengenai hal ini di www.AmanaSharia.com dan di sebagian besar buku saya.

Keenam.

Ingat: cara ngitung ini pake metode kayak apapun, tidak akan ada yang melanggar Syariah. Karena BELUM TERJADI AKAD.

Ketujuh.

Ada 5 referensi marjin keuntungan:

1. DCMR. Direct Competitor Market Rate.
2. ICMR. Indrirect Competitor Market Rate.
3. ECRI. Expected Competitive Return for Investors
4. OHC. Over Head Cost.
5. AQC. Acquiring Cost.

Keterangan.

[1] DCMR.

Bank Syariah akan liat eh berapa sih itu marjin keuntungan Bank Syariah SEBELAH?

[2] ICMR.

Bank Syariah akan liat berapa sih Rate Bank Murni Riba SAAT ITU?

[3] ECRI.

Lah Bank Syariah kan PEDAGANG. Ia dikasih modal oleh penabung. Wajar dong Bank Syariah juga selalu bikin PROYEKSI kira kira Bank Syariah bisa ngasih hasil alias return berapa ya? Jadilah Proyeksi imbal Hasil. Dihitung hitung ketemulah angka tertentu.

[4] OHC.

Gaji karyawan. Listrik. Air. Gedung. ATK. Teknologi. Dan lain lain. Persis kayak pertimbangan orang DAGANG.

[5] AQC

Biaya yang muncul langsung terkait jualan. Misal biaya pulsa si Marketing. Biaya Transportasi. Biaya akomodasi. Biaya event atau promosi. Dan sejenisnya.

Perhatikan hal hal di atas. Persis cara cara DAGANG. Orang dagang biasa aja ya pake cara cara itu.

Dan ingat mau pake cara jungkir balik pake pertimbangan apapun gak bakal ngaruh di Syariah gak Syariah lha transaksi belom terjadi.

Kok ambil untungnya bisa 100% lebih? | Suka suka yang dagang. Apa mau ambil untung 200% juga boleh. Laku gak laku RISIKO penjual. Pembeli BOLEH nggak beli.

Sudah ada yang mikir.. kok di KONVEN lebih MURAH?

Nah jika sampai pertanyaan itu muncul maka PASTI pertanyaannya SALAH [lagi] alias TIDAK TEPAT.

DEFINISI mahal murah ini sudah kami bahas di Grup ILBS Nusantara. Panjang lebar. Dari sisi LOGIKA DAGANG sangat sederhana.

Sehingga kalau ada pertanyaan kurang lebih "kok di KONVEN lebih MURAH?", jika pertanyaan itu muncul maka PASTI pertanyaannya SALAH [lagi] alias TIDAK TEPAT.

Darimana LOGIKAnya? Tulisan tulisan tersebut ngantri dibroadcast oleh admin dan ngantri tayang di www.AmanaSharia.com dan sudah banyak pernah saya tulis di www.AmanaSharia.com dan di eBook yang bisa didownload bebas tinggal buka eBook, Control F atau buka daftar isi tinggal klik.

Kalau mau dibahas lagi disini, silahkan ya.

Demikian. WaLlaahu a'lam

GTR:

Trims Pak Ifham atas penjelasannya...tapi msh ada satu yg mengganjal dipikiran saya terkait ICMR seolah2 bank syariah tidak pede gitu ya...apa tidak cukup dengan 4 yg lain saja itu? 🙏

AHMAD IFHAM:

Semua orang dagang yang tertata sistematis akan liat kondisi ekonomi makro dan mikro. Sangat sesuai Syariah.

Klo ditambah lagi dengan 100 faktor, ini makin keren. Makin rapi. Makin akurat. Sangat sesuai Syariah.

GTR:

Thoyyib.

✅Akses SEMUA materi ILBS via Web,
Klik www.AmanaSharia.com

Silahkan Download [langsung] eBook "Logika Fikih MUAMALAH Kontemporer" 1.876 hlm, hasil dialog di ILBS selama SATU tahun, klik:

www.AmanaSharia.com/eBook