Ngopi Neng Warung

jadilah pemimpin yang mencintai rakyatnya

Pemerintahan kembang gula

Dalam pemerintahan periode pertama, telah banyak yang kau lakukan.Tetapi, hal itu tidak mengurangi sikap kritis kami sebagai rakyat. Ini adalah bukti cinta kami kepada Indonesia, bukan atas nama kebencian.
  1. Kesederhanaan
Sebagai rakyat, kami sadar Indonesia adalah Negara makmur dan kaya potensi. Tetapi, setiap hari kami hidup dan melihat sendiri bagaimana rakyat masih banyak yang hidup miskin, sulit untuk mencari sesendok nasi, sulit mencari pekerjaan, sulit membeli susu untuk anaknya. Bahkan, perjuangan mencari uang kadang harus dilalui dengan nyawa melayang, mengorbankan keluarga. Bahkan, ada saudara kami rela bunuh diri karena putus asa menhadapi kesulitan ekonomi.
            Kami mendambakan pemimpin yang sederhana, memberi contoh hidup sederhana dan toleransi melihat penderitaan orang lain. Setelah kami melihat para pejabat tinggi sampai daerah, semua itu tidak dapat kami temui dalam pejabat Indonesia. Gaji sangat tinggi, fasilitas mewah, tunjangan tinggi, mobil mewah terbaru, dan semua fasilitas lain. Bahkan setiap tahun, semua itu ditambah atas nama kerakusan.
            Kami ingin Pak SBY memulai ini dan menularkannya kepada menteri dan pejabat lain. Lihat Negara lain, mereka berpakaian sederhana, gaji standar, mobil dinas hanya berharga 80 jutaan.
            Kami lihat, kalau dibiarkan maka Rakyat Indonesia nantinya akan berhadapan, yaitu kemiskinan yang menyedihkan dan kekayaan yang melenakan. Nanti ada revolusi sosial rakyat berhadapan dengan pejabat.
  1. Ketegasan
Indonesia membutuhkan pemimpin yang tegas dan komunikatif. Kalau benar, kenapa takut. Terutama tegas kepada dunia internasional. Kami tidak ingin melihat Indonesia menjadi Negara terjajah secara ekonomi. Tidak ada gunanya merdeka jika Indonesia masih terjajah oleh ekonomi asing, atau bisa juga dijajah oleh pejabat Indonesia sendiri.
Saat ini sudah kami rasakan bahwa rakyat telah dijajah oleh pejabat, rakyat diperas ekonominya oleh pejabat dan konglomerat.
  1. Berpihak pada rakyat
Dulu, pejuang kemerdekaan adalah rakyat, mereka rela berkorban nyawa, harta dan apa saja yang mereka punya. Sekarang ini, tolong Pak SBY membela rakyat, kebijakan yang menguntungkan rakyat, hukum untuk keadilan rakyat.
Sekarang ini hukum berpihak pada penguasa, konglomerat, kepada uang. Kepada pejabat memang hukum harus tegas dan keras, tetapi kepada rakyat kecil tolong utamakan keadilan. Menyedihkan sekali, mencuri seharga 3000 rupiah dihukum 1 tahun, tetapi konglomerat atau pejabat yang korup di bela mati-matian.
  1. Nasionalisme
Indonesia adalah Negara dengan kekayaan laut dan darat yang mengagumkan. Berbagai bahan tambang, tanaman dan hewan berada di Indonesia. Namun sayang, tidak semua potensi dapat digunakan untuk kemakmuran rakyat. Yang lebih menyedihkan adalah, kekayaan itu dijual ke pihak asing dengan harga murah karena pejabat tertentu mendapat keuntungan. Praktek ini telah lama berlangsung hingga kekayaan itu habis.
Atas nama kapitalis dan ekonomi global, Indonesia terlalu mudah didekte oleh negara lain. Pejabat negara adalah pengkhianat bagi rakyatnya. Kami menunggu tindakan Pak SBY dalam mengatasi hal ini, tetapi selama pemerintahannya ternyata tidak dilakukan. Menyedihkan sekali.

            Hal itu sebagian kritik kepada SBY, semoga menjadi kesadaran seluruh bangsa.

No comments:

Post a Comment