Ngopi Neng Warung

Radikalisme Dalam Birokrasi

  Iklim birokrasi Indonesia dinilai pengamat kurang sehat sehingga outputnya adalah birokrasi berbelit-belit, penuh KKN, tidak transparan, mahal, bersifat personal dan emosional. Khusus di bidang kesehatan, tidak jauh berbeda. Beberapa faktanya adalah :
- Informasi akar rumput (bawahan), tidak dipahami dengan baik oleh pimpinan

- Kebebasan berfikir dan kreatifitas cenderung tidak diberi tempat
- Dipeliharanya kediktatoran dan kerakusan
- Tidak senang staf atau temannya naik pangkat
- Anehnya, anggota DPRD atau Bupati mengundang para pimpinan yang kurang mewakili dan memahami persoalan dengan baik.
  Khusus bidang kesehatan, pimpinan dari level bawah dan menengah, biasanya dari kalangan profesi kesehatan, yang dididik untuk bekerja sesuai profesi. Karena terpaksa atau memaksakan diri, mereka jadi pimpinan. Akhirnya kepemimpinannya tidak maksimal karena ilmu manajemen, kepemimpinan, politik dan strategi perang tidak dikuasai. Akhirnya orang kesehatan hanya jadi bulan-bulanan pejabat untuk dijadikan mesin perah anggaran. Setelah dapat anggaran, alokasinya bukan untuk kesejahteraan tenaga kesehatan.
  Kalau model kepemimpinan di bidang kesehatan ini tidak segera dibenahi, dipastikan pada tahun-tahun kedepan kesejahteraan tenaga kesehatan dan kemajuan bidang kesehatan jauh panggang dari apti (buat bakar sate tidak matang)....
  Padahal, sekarang ini jiwa-jiwa muda yang cerdas, semangat, jernih, profesional telah hadir. Patut disayangkan jika kiprahnya tidak dipedulikan dan cenderung ditindas. Jangan sampai tunas subur ini tergencet jaman.
  Radikal memang perlu. Apalagi pensiun dini (..mendukung program pemerintah tentang kebijakan pegawai yang sedang digodog)
   Begitu saja dulu ulasan ngawurnya,.......jangan terlalu dipikir ya...

No comments:

Post a Comment