Ngopi Neng Warung

Rumus Kekayaan

Rumus Kekayaan#1

Semua orang ingin kaya, tak perlu ditanya lagi. Tapi tidak semua orang mau benar-benar kaya. Ini masalah keputusan.

Ibarat pergi haji. Semua muslim ingin berhaji, tapi yang benar-benar memutuskan dengan memiliki tabungan haji (berapa pun saldonya) hanya sebagian kecil saja.


Selebihnya berharap dapat keajaiban dari arah yang tidak diprediksi. Terwujud ya syukur, tidak terwujud ya tidak apa-apa.

Padahal kekayaan, atau IMPIAN apa pun itu -termasuk pergi haji- sebagai sebuah DESTINASI atau tujuan, perlu langkah. Langkah yang dimaksud adalah gerakan yang memindahkan seseorang dari titik permulaan ke titik berbeda dimana diantara kedua titik ini ada ruang/jarak.

Atau dengan kata lain, saat kita sudah menetapkan destinasi, maka kita harus berpindah dari titik kita bermula ke titik lain (sebut saja titik kedua, dimana pun itu) yang semakin mendekati ke titik destinasi.

Tidak peduli titik kedua ini masih dekat dengan titik bermula. Sama seperti orang berniat haji dan mulai membuka tabungan haji. Tidak peduli berapa pun saldo awalnya, terpenting ada PERGERAKAN, ada langkah, ada perpindahan dari hanya sekedar INGIN ke arah MELAKUKAN.

Nah banyak orang ingin kaya tapi tidak berpindah dari kondisi dia bermula sekarang. Apa yang dilakukan hari ini masih sama dengan apa yang dilakukan kemarin. Apa yang dilakukan minggu ini pun sama dengan apa yang dilakukan minggu kemarin.

Jadi tanpa ada gerakan/langkah/perpindahan dari INGIN ke KAYA mana mungkin seseorang bisa sampai? Sekali lagi, perlu sebuah langkah menuju titik kedua.

Berapa titik yang harus kita lalui agar sampai ke destinasi? Wallahu a'lam. Bukan urusan kita untuk tahu itu, fokus kita adalah mempersempit jarak antara titik bemula ke titik destinasi.

Jadi hal yang dilakukan setiap hari adalah MEMPERSEMPIT JARAK antara titik yang kita "injak" dengan titik TUJUAN. Semakin cepat melangkahnya, semakin cepat jarak kedua titik itu berkurang. Sampai di suatu masa, tidak ada jarak antara titik yang kita injak dengan TUJUAN alias sudah TERWUJUD.

Pertanyaannya adalah, apa yang harus dilakukan? Bagi Anda yang sudah punya bisnis, barangkali ini pertanyaan yang tidak perlu. Karena dalam bisnis Anda terdapat PETA kemana Anda harus melangkah.

Tapi bagi Anda yang sedang terpuruk, merasa 'down', atau serba salah, berikut adalah titik yang harus Anda lalui hingga sampai ke titik destinasi.

#Pertama, kendalikan diri sendiri. Ini artinya Anda mengendalikan emosi Anda, pikiran Anda, serta gerak tubuh Anda. Ini juga berarti, Anda melakukan hal yang Anda SUKAI.

Bila Anda sedang depresi hari ini apa pun sebabnya, atau sedang putus asa, atau bingung mau melakukan apa, maka titik kedua yang harus Anda tuju adalah melakukan sesuatu yang Anda sukai sehingga Anda BAHAGIA .

Lakukanlah segala hal yang bisa membuat Anda bahagia karena dengan cara itu Anda dapat mengembalikan kontrol atas diri sendiri.

Cek rumah tempat Anda tinggal, apakah sudah membuat Anda nyaman? Bila belum, nyamankan SEMAMPUNYA. Semampu tenaga dan waktu Anda untuk memperbaiknya. Ingat, lakukan dengan SUKA HATI.

Kadang kita fokus dengan KEINGINAN KAYA dan merasa terbebani dengan keinginan itu. Merasa tidak punya modal untuk mewujudkannya namun di saat yang sama menyaksikan perubahan hidup orang lain.

Kondisi itu menimbulkan banyak lintasan pikiran negatif, kok saya begini? Inilah BEBAN KEINGINAN. Inilah yang membuat Anda semakin tertekan dan depresi.

Masalahnya apa? Masalahnya adalah Anda tidak melangkah ke titik kedua, yaitu KENDALIKAN DIRI SENDIRI UNTUK MENJADI BAHAGIA.

Selama keinginan kaya menjadi beban yang merenggut rasa bahagia Anda setiap hari, yang membuat Anda semakin sensitif dan mudah emosi, yang membuat Anda gila kerja karena kejar target sampai mengorbankan lingkungan, selama itu pula Anda sedang berada di titik yang sama. Tidak kemana-mana.

Bila kekayaan dianggap sebagai bintang, maka Anda tidak mungkin terbang saat membawa banyak beban. Bila kekayaan dianggap sebagai penguasaan terhadap uang, maka Anda tidak mungkin menguasai uang saat kesulitan menguasai diri sendiri.

Jadi parameter Anda sudah berpindah dari titik INGIN ke titik kedua adalah saat Anda bisa mengendalikan diri sendiri dan bahagia.

Anda melihat musholla dekat rumah kotor dan Anda merasa perlu dibersihkan, bersihkanlah. Anda melihat cucian di rumah menumpuk dan Anda merasa ini akan jadi masalah esok hari, cucilah. Tidak perlu malu dan gengsi. Inilah parameter Anda menguasai diri sendiri.

Mungkin Anda berfikir, bila saya sibuk mencuci atau membersihkan mushalla, bagaimana saya bisa kaya? Sekali lagi, tugas Anda hanyalah MEMPERSEMPIT titik Anda berada dengan titik destinasi dan apa pun yang Anda lakukan selama membuat Anda bahagia, Anda sedang mempersempit jarak itu.

#Kedua, berkontribusilah. Maksudnya adalah Anda menjadi bagian dari solusi hidup orang lain. Semakin banyak orang yang dipengaruhi secara positif, semakin besar pengaruh solusinya, semakin besar pula timbal balik yang akan Anda terima.

Dengan kata lain, apa pun pekerjaan atau bisnis Anda, jadikanlah itu sarana untuk membantu kehidupan banyak orang. Jadikanlah itu sebagai kontribusi Anda terhadap kehidupan.

Sebutlah Anda office boy. Bersihkan kantor sebersih yang Anda sanggupi agar tiap orang yang datang merasa nyaman dan bahagia berada di kantor itu.

Dengan demikian, mereka bisa lebih produktif di kantor dan menghasilkan produk-produk bermutu untuk kehidupan. Dengan cara itu, Anda berkontribusi terhadap kehidupan banyak orang.

Mungkin pekerjaan office boy nampak sepele, tapi bayangkan efek domino dari perbuatannya tadi. Jadi bukan seberapa besar peran Anda hari ini, tapi seberapa besar dampaknya kelak. Sekali lagi, efek domino.

Tapi tidak berarti kontribusi Anda hari ini cukup minimalis, toh nanti akan ada efek domino yang menyertainya. Bukan itu maksud saya.

Pointnya adalah sekecil apa pun peran Anda, sangat mungkin berdampak besar kelak. Apalagi hari ini Anda memiliki peranan besar seperti mengedukasi sebuah keluarga tentang pola makan-minum yang sehat, maka dampak kedepan pastinya jauh lebih besar lagi. Setidaknya ada beberapa nyawa yang Anda selamatkan dari pola hidup tidak sehat.

Mungkin Anda berfikir, bagaimana saya bisa kaya bila sekedar jadi office boy? Nah inilah rahasia kontribusi. Bahwa segala sesuatu diciptakan berpasangan dan belajar dari jodoh, lelaki baik untuk wanita baik.

Artinya perbaiki saja diri sendiri maka dijamin akan dipasangkan dengan pasangan baik. Gak perlu sibuk buka-buka foto lawan jenis di beetalk, fb, wechat, atau aplikasi sejenis. Cukup fokus perbaiki diri, dijamin akan mendapatkan pasangan yang baik.

Nah dengan analogi serupa, perbaiki kontribusi kita, tingkatkan semampunya, maka dijamin akan ada timbal baliknya yang serupa.

Sebenarnya laba sedikit adalah parameter kontribusi si pengusaha masih sedikit. Jadi fokuslah pada kontribusi, apa yang bisa Anda sumbang untuk memperbaiki kehidupan banyak orang?

Semakin Anda perhitungan dan merasa sulit dalam berkontribusi, semakin susah juga Anda mendapatkan timbal balik artinya semakin susah untuk mendapatkan uang. Kok bisa? Iya, karena hakikat kekayaan adalah timbal balik atas kontribusi kita terhadap kehidupan.

Hal yang perlu Anda perhatikan adalah tidak perlu mengatur dan menentukan bagaimana timbal balik itu akan Anda terima. Biarkan itu menjadi mekanisme otomatis alias urusan Tuhan. Dia yang mengatur.

Sangat mungkin Anda berbisnis MLM produk kesehatan tapi tak kunjung berhasil, tetaplah fokus pada "kontribusi pada kehidupan" dan sangat mungkin timbal balik itu dari arah lain.

Seperti office boy tadi yang akhirnya mendapatkan pinjaman modal dari salah satu tamu kantor dan sekarang memiliki usaha dengan omzet milyaran rupiah per bulan.

Jadi jangan ngotot mesti dari mana timbal balik itu datang. Jangan persempit rizki sendiri. Mungkin Anda punya 1 pekerjaan, tapi Tuhan punya 100 bahkan lebih sumber rizki untuk Anda. Jangan ditolak.

Fokuslah pada kontribusi, jadilah solusi bagi kehidupan banyak orang dan biarkan Tuhan membalas Anda dengan mekanismenya: Timbal balik.

Tidak terasa tulisan ini sudah sedemikian panjang, saya cukupkan dulu hingga disini. Lain kesempatan -Insya Allah- saya lanjutkan sambungannya.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Bekasi, 21 Maret 2016
Ahmad S.H

Shared by :
www.rumahfashion.co.id
www.gerakansedekahpohon.com

No comments:

Post a Comment