Ngopi Neng Warung

Pantaskah mengaku muslim dan yakin masuk surga ?

Allah, tuhan, begitu halus, maha kasih dan maha sayang pada manusia. Semua kita nikmati karena Allah. Gratiss, tidak berbelit-belit, tidak perlu birokrasi rumit, tidak pelit dan tidak mempersulit.

Muhammad, utusan kebenaran, penyampai wahyu, manusia biasa tetapi luar biasa, sangat sayang pada manusia. Tidak ingin manusia tersesat, menderita, susah, sedih. Begitu memperhatikan orang lain, anak-anak, orang tua, pemimpin, pekerja, "baik pada siapapun, sekalipun pada musuhnya".




Kita, manusia lumrah, manusia wajar bukan turunan nabi dan bukan saudara ustads. Mengapa kita berani SOMBONG, ANGKUH, KEMINTER, MERASA PANDAI SENDIRI, RAKUS, MEMPERSULIT ORANG LAIN, SUKA MELIHAT PENDERITAAN ORANG LAIN, SENANG JIKA ORANG LAIN GAGAL, TIDAK SUKA ORANG LAIN KAYA, TIDAK SENANG ORANG LAIN SUKSES, TIDAK SUKA ORANG LAIN BISNIS, TIDAK MAU ORANG LAIN URUSANNYA LANCAR.

Apakah ini tidak keterlaluan ? Apa hanya karena kamu punya titel dokter, insinyur, sarjana, profesor, atau karena kamu kepala, ketua, pemimpin,  atau karena kamu pernah kuliah di luar negeri, luar jawa, luar angkasa sehingga kamu MATI HATINYA DAN BEKU OTAK CERDASMU ????

Tulisan ini supaya manusia lain tidak sepertimu, syukur kalau kamu mau merubah sikapmu. Ingat, umurmu dan nasibmu jika menjadi tua renta dan sakit-sakitan. Kamu butuh orang lain. Bahkan, masuk kubur pun kamu butuh penggali kubur.

Salam damai dari derita karena ulahmu.

No comments:

Post a Comment