Ngopi Neng Warung

Cara Mudah Masuk Surga

Anda mulai merasa jemu melakukan satu amalan kebaikan? Tak usah khawatir, masih banyak lagi pintu-pintu pahala yang bisa Anda buka. Berikut ini amalan-amalan ringan yang mengakibatkan hasil yang
tidak ringan.

1. Senyum kepada saudara seiman.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah”. (HR. Tirmidzi)
Makin banyak tersenyum kepada saudara kita yang lain, makin banyak pahala yang kita tuai. Kalau begitu, tersenyumlah, asal jangan tersenyum sendiri.
2. Berjabat tangan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah dua orang muslim bertemu kemudian berjabat tangan melainkan telah diampuni dosa-dosa keduanya sebelum mereka berdua berpisah.” (HR. Tirmidzi)
3. Melangkahkan kaki ke mesjid untuk shalat jamaah.
Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap langkah yang kau langkahkan menuju shalat (jamaah) adalah sedekah.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Makin banyak langkah seseorang menuju shalat jamaah di masjid, makin bertambah pula pahalanya. Bahkan, bukan cuma itu, beliau juga bersabda, “Siapa yang pergi ke masjid di pagi dan sore hari, maka Allah sediakan baginya hidangan di surga setiap pagi dan sore hari.”(HR.Bukhari dan Muslim)
4.Menyingkirkan gangguan atau rintangan di jalan.
Gangguan di sini bisa berupa batu, duri, pohon yang jatuh, hewan atau segala sesuatu yang menghalangi orang-orang untuk melewatinya.
Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dan menyingkirkan gangguan di jalan adalah sedekah. “(HR.Bukhari dan Muslim)
Memang perbuatan ini kelihatannya remeh dan dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang, tapi setelah membaca hadits tadi kita jadi tahu ternyata itu amal sedekah dan bukan perbuatan sembarangan, bahkan disebutkan dalam hadits:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh aku melihat seseorang berpindah-pindah menikmati berbagai kenikmatan di surga disebabkan pohon yang dia potong (singkirkan) dari jalanan karena mengganggu muslimin. “(HR. Muslim)
6.Memberi makan dan minum hewan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tatkala seseorang sedang melakukan perjalanan, ia merasa sangat haus. Kemudian ia menemukan sebuah sumur, maka ia pun menuruninya dan minum, lalu keluar. Tiba-tiba ada anjing yang sedang menjilat-jilat tanah karena kehausan. Maka orang ini berkata: “Anjing ini benar-benar kehausan seperti yang kurasakan tadi, ” Maka ia pun menuruni sumur itu kembali dan mengisi sepatunya dengan air, kemudian ia menggigit sepatunya dengan mulutnya hingga ia naik dan memberikan minum kepada anjing tersebut. Maka Allah pun memuji perbuatannya tersebut dan memberikan ampunan kepadanya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kalau kita memberi minum kepada binatang akan mendapatkan pahala? ” Beliau menjawab, “Memberi minum kepada setiap makhluk yang mempunyai limpa (makhluk yang hidup) itu berpahala.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain: Maka Allah memuji perbuatannya tersebut dan memberikan ampunan kepadanya, kemudian memasukkannya ke surga.
Jadi, kalau memberi makan dan minum kepada binatang saja berpahala, apalagi kepada manusia tentunya, lebih pantas lagi untuk dicatat atasnya pahala. Makanya, tidaklah merugi orang yang memberikan makan dan minum kepada saudaranya seiman, karena setiap makanan dan minuman yang dimakan dan diminumnya pasti dihitung pahala, baik sedikit maupun banyak.
7. Bercocok tanam
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman melainkan apa yang dimakan darinya menjadi sedekah baginya, dan apa yang dicuri darinya pun menjadi sedekah baginya.Dan tidaklah kepunyaannya dikurangi oleh seseorang pun melainkan itu menjadi sedekah baginya. ” (HR.Muslim)
Dalam riwayat lain: “…(tidaklah) dimakan manusia, binatang dan burung kecuali itu menjadi sedekah baginya hingga hari kiamat. “(HR.Muslim)
Hadits ini mendorong kita semua untuk bercocok tanam karena ini termasuk amalan yang tidak terputus pahalanya walaupun orang yang menanamnya sudah meninggal dunia. Selama tanamannya masih dimakan orang atau dimakan burung atau hewan lainnya bahkan sekalipun dicuri, semuanya itu menjadi tabungan pahala bagi orang yang menanamnya hingga hari kiamat. Menyenangkan bukan?
8. Berhubungan badan antara suami-istri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dan di dalam persetubuhan yang kalian lakukan (dengan istri kalian) terdapat sedekah. ” Para sahabat bertanya:”Wahai Rasulullah, apakah mungkin salah seorang dari kita jika melampiaskan syahwatnya ia akan mendapatkan pahala? ” Rasulullah menjawab: “Bagaimana pendapat kalian jika dia melampiaskannya pada sesuatu yang haram (zina), bukankah dia berdosa? Maka demikian pula jika dia melampiaskannya di tempat yang halal, maka dia akan memperoleh pahala. ” (HR.Muslim)
Duhai seandainya para suami atau istri mengetahui keutamaan ini tentu mereka banyak bersyukur kepada Allah, karena telah dikaruniakan kepada mereka kenikmatan plus pahala yang tidak didapati oleh selain mereka yang masih melajang.
9. Mencontoh atau menunjukkan kebaikan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang menunjukkan pada kebaikan, baginya pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim no. 1893)
“Siapa yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka. Dan siapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia memperoleh dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka.(HR. Muslim)
Karena itu, jika Anda memberitahukan suatu amalan kebaikan kepada teman atau saudara Anda, lalu ia melakukan amalan tersebut, maka Anda mendapatkan pahala setiap kali ia melakukan amalan kebaikan yang telah Anda tunjukkan tersebut. Makin sering ia melakukannya, makin banyak pula Anda menuai pahala. Enak, bukan?
Semua itu menunjukkan kepada kita betapa luasnya rahmat Allah, sebab Dia telah memudahkan bagi kita untuk berbuat kebaikan dari berbagai pintu yang Dia buka dan tidak kita sangka. Maka, saatnya kita menambah pundi-pundi pahala kita sebagai bekal untuk perjalanan berikutnya, perjalanan yang penuh aral melintang yaitu di negeri akhirat. Kampung halaman kita sesungguhnya.
“Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah sekali-kali syaitan yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah. ” (QS. Fathir: 5)

No comments:

Post a Comment