Ngopi Neng Warung

7 Perbuatan Yang Tidak Boleh DIcoba

“Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan. ” Demikian Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda kepada para sahabatnya. Mereka pun bertanya, “Apa tujuh perkara itu, ya Rasulullah? ” Beliau menjawab,
“Yaitu syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan sebab yang dibenarkan agama, memakan riba, memakan harta anak yatim, membelot (desersi) dalam peperangan, dan melontarkan tuduhan zina terhadap wanita-wanita mukminah yang terjaga dari perbuatan dosa dan tidak tahu menahu dengannya. ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits di atas Nabi صلى الله عليه وسلم menyebutkan tujuh perbuatan yang bisa mengantarkan pelakunya kepada kehancuran di dunia maupun di akhirat.
1. Syirik/menyekutukan Allah
Syirik merupakan kriminalitas terbesar yang dilakukan seorang manusia.
“Sesungguhnya syirik (mempersekutukan Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. “ (QS. Luqman: 13)
Saking besarnya, sampai-sampai Allah عز وجل tak akan mengampuni pelakunya jika ia meningggal dalam keadaan belum bertaubat darinya.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. ” (QS. An Nisaa: 48)
Selain terjatuh pada dosa yang sangat besar, pelaku syirik pun harus menghadapi berbagai bencana lain yang menantinya bila tidak segera bertaubat dari perbuatannya tersebut. Lihat di sini.
Apa sajakah syirik itu? Apakah syirik itu terbatas pada peribadatan kepada patung, berhala dan pohon? Apakah beribadah kepada orang saleh dianggap syirik? Apakah istighotsah kepada Nabi merupakan syirik? Lihat di  sini.
2. Sihir
Sihir merupakan kejahatan besar yang mengeluarkan pelakunya dari islam.
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah KAMU KAFIR. “ (QS. Al-Baqarah:102)
Sungguh, sihir itu sangatlah kejam. Karena itu, wajarlah bila islam menganugerahkan ganjaran yang sangat pantas bagi pelakunya. Apa itu ganjarannya? Lihat di sini.
3. Membunuh jiwa tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat.
Siapa yang sengaja dan tanpa alasan yang dibenarkan syariat, menumpahkan darah seseorang yang terjaga dalam islam, berarti ia melemparkan dirinya dalam kubangan dosa yang amat besar.
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa : barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya”. (QS. Al-Maidah : 32)
“Sungguh, lenyapnya dunia ini lebih ringan bagi Allah ketimbang tertumpahnya darah seorang Muslim. ” (HR. Tirmidzi, Nasa’i dan Ibn Majah).
“Siapa yang membunuh seorang kafir dzimmi, ia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun. ” (HR. Nasa’i)
“Siapa yang membunuh kafir mu’ahad, ia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” (HR. Bukhari no. 3166)
Lantas apa maksud dzimmi dan muahad? Lihat di sini.
4. Riba
Dosa dari perbuatan riba sangatlah besar. Saking besarnya, sampai-sampai Allah mengumumkan perang bagi orang yang melakukannya. Sesuatu nan mengerikan yang tidak didapati pada dosa yang lain!
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka, jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (QS. Al-Baqarah: 278-279)
Saking dahsyatnya perbuatan ini, sehingga setiap orang yang memiliki andil di dalamnya berhak mendapatkan laknat. Jabir berkata, “Rasulullah melaknat pemakan riba, yang memberi riba, penulisnya dan dua saksinya. ia berkata, ‘Semuanya sama (mendapatkan laknat). ”(HR.Muslim)
Saking dahsyatnya dosa riba ini sehingga seringan-ringannya pun tetap membuat bulu roma berdiri!
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Riba itu memiliki tujuh puluh tiga pintu. Dosa yang paling ringannya adalah seperti seseorang yang menyetubuhi ibunya sendiri. ” (HR.Ibnu Majah)
“Satu dirham karena hasil riba yang dimakan seseorang dalam keadaan ia mengetahuinya, lebih berat di sisi Allah dibandingkan 36 kali perbuatan zina. ”(HR. Thabrani)
5. Memakan harta anak yatim
Maksud dari yatim adalah seseorang yang ditinggal mati bapaknya ketika ia belum memasuki usia baligh. Disebutkan dalam suatu hadits: “Tidak ada yatim setelah baligh. ”(HR. Abu Daud)
Dan maksud dari memakan harta anak yatim artinya memakainya untuk selain keperluan anak yatim tersebut.
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). ” (QS. An-Nisa: 10)
“Ya Allah, sesungguhnya aku menganggap berdosa orang yang menyia-nyiakan hak dua macam orang yang lemah, yaitu: anak yatim dan wanita. ” (HR. Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra no. 9150)
6. Lari dari peperangan (desersi)
Siapa yang desersi tatkala kedua pasukan telah bertemu, berarti ia telah terjatuh ke dalam dosa dan kemurkaan Allah yang amat besar.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya. ” (QS. Al-Anfal: 15-16)
7. Menuduh zina terhadap wanita mukminah yang terjaga dari perbuatan dosa dan tak tahu menahu dengannya.
Siapa yang melakukan itu, berarti ia telah mencampakkan dirinya kepada laknat Allah dan azab yang besar.
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar. ” (QS. An-Nur: 23)
Yang dimaksud dengan wanita-wanita yang lengah ialah wanita-wanita yang tidak pernah terbetik dalam hati mereka hasrat untuk melakukan perbuatan yang keji itu.
Kita berlindung kepada Allah dari tujuh dosa di atas dan juga dosa-dosa lainnya baik yang lahir maupun yang tersembunyi. Amiiin ya Rabbal’alamiin.

No comments:

Post a Comment