Ngopi Neng Warung

KOPI BERBAHAYA BAGI KESEHATAN ?

Bagi petualang dan orang ’warungan’, satu-satunya minuman paling dicari adalah kopi. Biasanya di daftar menu minuman, selalu ditaruh di atas sendiri. Kecuali pemiliknya punya penyakit darah tinggi, pastinya disembunyikan dibawah. Kalau gak menyediakan kopi, dipastikan warung itu gak bertahan lama (he...he...he.., gak mengancam, cuma maniak kopi pasti demo besar-besaran. Kopi dengan berbagai jenisnya tidak asing bagi lidah kita.
Dulu, memang suguhan favorit bagi tamu atau acara resmi biasanya memang kopi. Apakah itu kenduri, sholawatan, takbiran, ruwatan, sunatan, mantenan atau rapat. Setelah budaya minum air putih dalam kemasan menjadi trend, minum kopi mulai tidak ada di acara resmi, tetapi masih dilestarikan di lingkungan rumah dan warung. Mungkin karena ribet kalau bikin kopi, harus pakai air panas dan perlu gelas, sehingga orang sekarang pengennya mudah dan cepat. Padahal, kalau acara rapat dari pagi sampai sore, minumannya cuma air putih, apa tahan mata kita melek terus. Apalagi otak kita, pastinya gak fresh dan cenut-cenut.
Hal itu diperparah dengan nasehat para dokter kepada mbahe yang kena darah tinggi, nama baik kopi mulai menurun. “ mbah, apapun boleh minum kecuali kopi“, begitu pesan yang selalu diterima pasien darah tinggi. Orang kesehatan memang sering melakukan penelitian efek minum kopi dan menghubungkannya pada penyakit darah tinggi. Memang, mayoritas mengungkapkan minum kopi bisa meningkatkan tekanan darah. Dari sini, apa memang kopi memang berbahaya.
Tidak juga. Itu pendapat saya lho.....soalnya ada penelitian ’tandingan’, bahwa minum kopi rasa senang dan nyaman, meningkatkan semangat, mengurangi resiko batu pankreas. Trus bagaimana dong ? mana yang benar pendapatnya ?
Semuanya benar, bagi yang membenarkannya. Intinya adalah keseimbangan. Kalaupun minum kopi, ya jangan kebanyakan. Masak minum kopi 5 kali sehari, seperti mandi saja. (Bisa bikin kulit jadi hitam kali.....!). Atau jangan terlalu sedikit. Masa cuma sekali setahun. Boleh saja minum satu atau dua gelas sehari, yang penting jangan egois. Kalau minum kopi harus ada teman ngobrolnya. Kalau gak punya teman yang cocok dirumah, ya pergi ke warung..... dijamin pikiran padang. Ditambah bayarin teman yang minum kopi,tentu tambah padang dompet kita.
Tenang saja, belum ada dalil haram minum kopi. Karena memang tidak memabukkan. Kita perlu ingat pesan pakar kopi; minumlah sebelum haus dan berhentilah sebelum kenyang.

No comments:

Post a Comment