Masalah mungkin membutuhkan waktu panjang, tapi dengan kesabaran bahkan masalah yang benar-benar serius dan tak kunjung terpecahkan akhirnya lenyap dengan sendirinya.
Intinya, semua masalah
terurai sendiri, jika diberi waktu. Tetapi sering kali-khususnya
masalah-masalah besar-swa-penguraian ini begitu tidak menentu dan jauh
di masa depan sehingga kamu perlu menghindarinya dan berusaha
mengendalikan apa yang terjadi.
Untuk masalah-masalah besar,
tetapkan hasil-hasil terburuk yang mungkin terjadi. Jika itu bisa kamu
tanggung, jalan terus; dan pada saat yang sarna usahakan untuk menekan
hasil-hasil terburuk yang
mungkin tadi.
Jangan sekali-kali
mendasarkan rencana-rencanamu pada pencapaian hasil-hasil terbaik yang
mungkin, tetapi jika hasil itu memang terwujud, sambutlah dengan baik-setelah kamu meneliti setiap sisinya. Bagaimanapun juga, jika langit menjatuhkan buah anggur, bukalah mulutmu.
Tentu saja, masalah-masalah ekstrem biasanya menuntut pemecahan yang ekstrem.
Masalah-masalahmu yang
paling besar akan selalu muncul, sebagaimana selalu terjadi sejak zaman
bapak-bapak pendiri, juga sejak Adam dan Hawa. Sungguh, pada dasarnya,
sebenarnya hanya ada dua
..
macam manusia : orang-orang
yang menenma sogokan, dan orang-orang yang memberi sogokan. Jadilah
pemberi-dalam berbagai jenis sogokan. Kamu
bisa membeli teman dan sekutu dan serdadu dan letnan; kamu tahu itu. Setidak-tidaknya, sampai sejauh
tertentu.
(Musuh kamu dapatkan secara gratis.)
Banyak hal dalam hidup berada di luar kendali
kita, tetapi dengan orang biasanya tidak mustahil
untuk memainkan wayang, memanipulasi mereka.
Tetapi ini tidak selalu berhasil, dan jika tidak ber
hasil kadang-kadang justru mengarah pada kegagalan
kolosal. Kadang-kadang kegagalan seperti itu bisa
meruntuhkan seluruh keluarga atau lembaga. Ingatlah
apa yang terjadi pada Kenisah Allah ketika Samson
menumbangkan pilar-pilarnya.
Jadi, manajer yang cermat akan selalu mengkonsentrasikan usaha-usahanya untuk menjaga agar orang
orangnya mendapatkan sogokan yang membuat mereka
bahagia, menjaga mereka tetap dalam barisan, menjaga mereka tetap
loyal, menjaga mereka tetap tuli, bisu, dan buta-tentu saja secara
metaforis.
Masalah-masalah manusia
kadang-kadang harus ditangani dengan keras. Pelajarannya ditujukan bukan
hanya pada si karyawan yang nakaI, tetapi juga pada orang lain. ]ika
kamu menjadikan satu orang sebagai bahan pelajaran, pastikan agar setiap
orang lain tahu
Persis apa isi pelajarannya. | Menghukum | satu, | men | ||
-didik seratus. | |||||
Adalah hal yang benar untuk.membuai | orang lain, |
tetapi jangan dirimu
sendiri. Maksudnya, selagi kamu menggarap manipulasi-manipulasimu,
jangan sekali-kali terlamt di dalamnya sehingga kamu menipu dirimu
sendiri. Jika kamu sarapan dusta, jangan mengira kamu bisa memakannya
lagi waktu makan siang. Memang dihiasi dengan mawar merah, tapi itu
tetap tahi.
Jika terpojok sewaktu
mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang sangat sulit, berpalinglah
ke masa lalu. Torrio, Capone, Costello, Genovese, Accardo, dan
orang-orang kami yang lain-dan beberapa orang independen yang kami
tolerir-adalah tukang sulap manajerial dan organisasional. Pelajarilah
metode-metode mereka. Sesuaikan metode-metode itu dengan tuntutan-tuntutan situasi dan kondisimu.
(Cuma jangan mengulang kesalahan mereka.)