Umar bin Al-Khatthab berkata, “Kalaulah aku tidak takut kebaikanku berkurang, aku akan mengikuti pola
hidup kalian yang enak. Namun aku telah mendengar Allah menjelaskan tentang suatu kaum:
أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا
“Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu(saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya” (Al-Ahqaaf : 20).
Salafunas sholeh berkata, “Jika engkau melihat seseorang yang mengajakmu berlomba untuk dunia, maka ajaklah ia berlomba dalam urusan agama”.
Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Yang kuketahui, bahwa sebagian dari orang-orang sholih itu berusaha keras agar Allah tidak melihatnya tertawa, sampai ia mendapatkan kepastian antara dua tempat kembalinya, di surga ataukah di neraka”.
Hadaanallah wa Iyyakum Ajma'iin...
hidup kalian yang enak. Namun aku telah mendengar Allah menjelaskan tentang suatu kaum:
أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا
“Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu(saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya” (Al-Ahqaaf : 20).
Salafunas sholeh berkata, “Jika engkau melihat seseorang yang mengajakmu berlomba untuk dunia, maka ajaklah ia berlomba dalam urusan agama”.
Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Yang kuketahui, bahwa sebagian dari orang-orang sholih itu berusaha keras agar Allah tidak melihatnya tertawa, sampai ia mendapatkan kepastian antara dua tempat kembalinya, di surga ataukah di neraka”.
Hadaanallah wa Iyyakum Ajma'iin...