Itulah indonesiana, makanya jangan jadi orang kecil, rakyat miskin. Jadilah pejabat, penguasa, orang kaya.
1. Orang kaya, pejabat, penguasa === hukum akan tumpul dan mudah dibelokkan ke kanan kiri
Bangsa tempe dan budak
Pemikir Eropa pernah bilang, Bangsa Indonesia memang cocoknya jadi 'budak', pembantu, kelas bawah. Karena, menurut penelitiannya :
1. Orang indonesia selalu bangga kepada bangsa lain, tidak bangga menjadi bangsa sendiri (dijajah ratusan tahun)
1. Orang indonesia selalu bangga kepada bangsa lain, tidak bangga menjadi bangsa sendiri (dijajah ratusan tahun)
sukses di usia 30-35 tahun
Kata Dahlan Iskan karena :
1. Sudah cukup mendapat ilmu dan pengalaman
2. Kesehatan dan tenaga sangat prima
Jadi, jangan sia-siakan waktu. Berbuat senekat mungkin
1. Sudah cukup mendapat ilmu dan pengalaman
2. Kesehatan dan tenaga sangat prima
Jadi, jangan sia-siakan waktu. Berbuat senekat mungkin
Demokrasi, Jalan Menuju Kehancuran
Tulisan ini muncul karena :
1. Rakyat belum terpelajar, belum cerdas, belum netral, belum paham akan sebuah resiko pilihan
2. Rakyat berfikir jangka pendek, saat ini saja
1. Rakyat belum terpelajar, belum cerdas, belum netral, belum paham akan sebuah resiko pilihan
2. Rakyat berfikir jangka pendek, saat ini saja
Pemimpin bayaran
inilah hasil dari money politic (bukan cost politic) =
- pemimpin bayar bukan pakai uang sendiri, pemimpin harus cari setoran untuk membalas budi / jasa sponsor
- rakyat miskin
- pejabat disandera, karena tidak ada yang bersih
- setiap kasus korupsi sulit diadili karena melibatkan banyak pihak dan saling menutupi
- berkah hilang
- antara citra dan kenyataan berbeda
- kepalsuan dimana-mana
- krisis multidimensi
- pemimpin bayar bukan pakai uang sendiri, pemimpin harus cari setoran untuk membalas budi / jasa sponsor
- rakyat miskin
- pejabat disandera, karena tidak ada yang bersih
- setiap kasus korupsi sulit diadili karena melibatkan banyak pihak dan saling menutupi
- berkah hilang
- antara citra dan kenyataan berbeda
- kepalsuan dimana-mana
- krisis multidimensi
Kemudahan
Ternyata, kemudahan itu disela-sela kesulitan,,,,, bukan berdiri sendiri. Jadi jika banyak kesulitan, tentu banyak kemudahan. (Hasyim Muzadi, Mantan Ketua PB Nahdhatul Ulama).
Rahasia dibalik masalah
Seringkali manusia mengeluh atas rumitnya masalah yang dihadapi atau beratnya cobaan yang tak kunjung reda. Memang wajar, sifat manusia lumrah, jika menemui kesulitan akan mengeluh karena memang manusia punya segala sifat dan potensi, baik yang positif maupun negatif. Dan tuhan menganugerahkan segala sifat
3 Cara Mencapai Cita-Cita
1. Bangunlah, disaat orang lain tidur
2. Bekerjalah, disaat orang lain santai
3. Berfikirlah, disaat orang lain malas berfikir
2. Bekerjalah, disaat orang lain santai
3. Berfikirlah, disaat orang lain malas berfikir
Karakter Unggul Manusia Indonesia
Ini adalah hasil penelitian mendalam, komprehensif dan melibatkan pakar penelitian sepanjang zaman. Penelitian ini mengungkap mengapa Bangsa Indonesia saat ini menjadi bangsa besar dan maju di dunia. Banyak prestasi
Penghargaan Untuk Pahlawan
Ikatan Mantri Indonesia (IMI) mengucapkan penghargaan dan terima kasih atas perjuangan para mantri diseluruh Indonesia, atas dedikasi dan prestasi yang selama ini dalam mengabdikan hidupnya untuk kesehatan masyarakat. Kami mengetahui para mantri senior banyak yang sudah jompo dan lanjut usia. Meskipun perhatian pemerintah belum sebanding dengan pengorbanan para mantri tersebut, doa kami adalah : semoga mantri selalu disayangi TUhan, tetap sehat, bahagia, rejeki melimpah. Kalian adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang sesungguhnya.
modal untuk bisnis
kejujuran
integritas
kata : elang (developer) dan bu susi (eksportir ikan dan susiair) di tv one
integritas
kata : elang (developer) dan bu susi (eksportir ikan dan susiair) di tv one
Sifat Kepemimpinan Yang Mulia
1. tidak hanya mewakili diri sendiri, keluarga atau golongan
2. mengutamakan bawahan
2. mengutamakan bawahan
Negara berhasil
Mudah saja jawabannya, kebalikan dari artikel negara gagal. Cuma, adakah ciri itu disekitar kita ?
Negara gagal
Ciri-ciri negara gagal adalah :
1. Gagal mendapatkan pemimpin yang tegas, bersih, pemberani, setia pada rakyat, jujur, tidak rakus kekuasaan
dan uang, tidak mementingkan diri dan keluarganya
2. Gagal menyediakan pendidikan gratis / murah, pelayanan kesehatan gratis / murah,
1. Gagal mendapatkan pemimpin yang tegas, bersih, pemberani, setia pada rakyat, jujur, tidak rakus kekuasaan
dan uang, tidak mementingkan diri dan keluarganya
2. Gagal menyediakan pendidikan gratis / murah, pelayanan kesehatan gratis / murah,
Mantri, pahlawan tanpa tanda jasa
Ikatan Mantri Indonesia (IMI) mengucapkan penghargaan dan terima kasih atas perjuangan para mantri diseluruh Indonesia, atas dedikasi dan prestasi yang selama ini dalam mengabdikan hidupnya untuk kesehatan masyarakat. Kami mengetahui para mantri senior banyak yang sudah jompo dan lanjut usia. Meskipun perhatian pemerintah belum sebanding dengan pengorbanan para mantri tersebut, doa kami adalah : semoga mantri selalu disayangi Tuhan, tetap sehat, bahagia, rejeki melimpah. Kalian adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang sesungguhnya.
Penyimpangan Tujuan Puskesmas
Kesehatan mencakup 4 hal, yaitu promotif, preventif, curatif dan rehabilitatif. Sejak awal mulanya didirikan puskesmas, tujuan dasarnya adalah melakukan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit) dan tidak melupakan kuratif (pelayanan kesehatan dasar). Sedangkan fungsi curatif dan rehabilitatif lebih banyak diambil oleh rumah sakit.
Anggaran puskesmas selama ini memang lebih banyak ke Upaya Kesehatan Masyarawakat (UKM) yang mencakup 2 hal pokok tadi, dan sisanya untuk Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Anggaran puskesmas selama ini memang lebih banyak ke Upaya Kesehatan Masyarawakat (UKM) yang mencakup 2 hal pokok tadi, dan sisanya untuk Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Belajarlah 'dari' bupati-bupati kuat
cuma copy pasti dari tulisah dahlan iskan di http://dahlaniskan.wordpress.com
Begitu banyak bupati/walikota di Indonesia tapi jarang yang menonjol. Di antara yang sedikit itu termasuk Walikota Solo, Bupati Sragen, Bupati Lamongan yang dulu (saya belum mengenal reputasi bupati yang sekarang), Bupati Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Walikota Ternate, Walikota Bau-bau di pulau Buton, Bupati Asahan, Bupati Berau di Kaltim dan Walikota Surabaya (baik yang Bambang DH maupun penggantinya). Masih ada beberapa lagi memang, tapi tidak akan seberapa.
Begitu banyak bupati/walikota di Indonesia tapi jarang yang menonjol. Di antara yang sedikit itu termasuk Walikota Solo, Bupati Sragen, Bupati Lamongan yang dulu (saya belum mengenal reputasi bupati yang sekarang), Bupati Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Walikota Ternate, Walikota Bau-bau di pulau Buton, Bupati Asahan, Bupati Berau di Kaltim dan Walikota Surabaya (baik yang Bambang DH maupun penggantinya). Masih ada beberapa lagi memang, tapi tidak akan seberapa.
BIROKRASI : "makhluk paling aneh"
ini kutipan dari catatan dahlan iskan :
Birokrasi itu “binatang” yang paling aneh di dunia: kalau diingatkan dia ganti mengingatkan (dengan menunjuk pasal-pasal dalam peraturan yang luar biasa banyaknya). Kalau ditegur dia mengadu ke backingnya. Seorang birokrat biasanya punya backing. Kalau bukan atasannya yang gampang dijilat, tentulah politisi. Atau bahkan dua-duanya. Kalau dikerasi dia mogok secara diam-diam dengan cara menghambat program agar tidak berjalan lancar. Kalau dihalusi dia malas. Kalau dipecat dia menggugat. Dan kalau diberi persoalan dia menghindar.
Intinya: ide baru tidak gampang masuk ke birokrasi. Birokrasi menyenangi banyak program tapi tidak mempersoalkan hasilnya. Proyek tidak boleh hemat. Kalau ada persoalan jangan dihadapi tapi lebih baik dihindari. Dan keputusan harus dibuat mengambang. Pokoknya birokrasi itu punya Tuhan sendiri: tuhannya adalah peraturan. Peraturan yang merugikan sekalipun!
Birokrasi itu “binatang” yang paling aneh di dunia: kalau diingatkan dia ganti mengingatkan (dengan menunjuk pasal-pasal dalam peraturan yang luar biasa banyaknya). Kalau ditegur dia mengadu ke backingnya. Seorang birokrat biasanya punya backing. Kalau bukan atasannya yang gampang dijilat, tentulah politisi. Atau bahkan dua-duanya. Kalau dikerasi dia mogok secara diam-diam dengan cara menghambat program agar tidak berjalan lancar. Kalau dihalusi dia malas. Kalau dipecat dia menggugat. Dan kalau diberi persoalan dia menghindar.
Intinya: ide baru tidak gampang masuk ke birokrasi. Birokrasi menyenangi banyak program tapi tidak mempersoalkan hasilnya. Proyek tidak boleh hemat. Kalau ada persoalan jangan dihadapi tapi lebih baik dihindari. Dan keputusan harus dibuat mengambang. Pokoknya birokrasi itu punya Tuhan sendiri: tuhannya adalah peraturan. Peraturan yang merugikan sekalipun!
3 syarat tenaga kesehatan sejahtera
1. Pilih pimpinan dari level bawah sampai atas yang kuat, punya visi, tegas, peduli nasib bawahanbdan mau
memperjuangkan kesejahteraan tenaga kesehatan
2. Jangan pedulikan pimpinan yang kaku, egois, tidak peduli bawahan, hanya memikirkan diri dan
keluarganya saja
3. Antar profesi kesehatan, rapatkan barisan. Jangan bertarung.
memperjuangkan kesejahteraan tenaga kesehatan
2. Jangan pedulikan pimpinan yang kaku, egois, tidak peduli bawahan, hanya memikirkan diri dan
keluarganya saja
3. Antar profesi kesehatan, rapatkan barisan. Jangan bertarung.
Perbedaan Bangsa Besar dengan Bangsa Rendahan
Perbedaan Bangsa Besar dengan Bangsa rendahan adalah :
- Bangsa Yang besar para pemegang kekuasaannya berpikir untuk bangsa dan negaranya, sedang bangsa rendahan hanya mementingkan dirinya,golongannya,dan partainya.
- Bangsa yang besar selalu bertanya bagaimana, sedang bangsa rendahan selalu bertanya mengapa dan kenapa.
RENUNGAN UNTUK PARA PEMIMPIN
“Jika orang kaya, penguasa dan orang kuat menghadap saya, maka ia akan jadi lemah di hadapanku, insya Allah. Jika orang miskin dan duafa menghadap saya, maka ia akan jadi kuat, insya Allah”. Begitulah sebagian pidato Abu Bakar Siddiq ketika baru dilantik menjadi khalifah. “Jika saya mengikuti hukum Allah, bantulah saya. Dan jika saya melenceng dari hukum Allah, perangi saya, luruskan saya dengan pedang” itu kata Umar ra ketika baru dilantik menjadi khalifah.
Mengapa Profesi Kesehatan Profesi Mulia ?
Sejak lahirnya, profesi dibidang kesehatan adalah profesi dambaan orang tua, dambaan para remaja untuk melanjutkan sekolah dan dambaan masyarakat yang membutuhkan tenaga kesehatan. Hal ini disebabkan orang kesehatan pada awalnya dipandang dewa penolong, berjiwa sukarela, baik hati dan mendapat kedudukan terhormat di masyarakat. Saat itu belum banyak jenis profesi dibidang kesehatan. Saat itu juga, profesi tersebut pada umumnya orangnya kaya raya karena hasil praktek di luar jam kerjanya.
Radikalisme Dalam Birokrasi
Iklim birokrasi Indonesia dinilai pengamat kurang sehat sehingga outputnya adalah birokrasi berbelit-belit, penuh KKN, tidak transparan, mahal, bersifat personal dan emosional. Khusus di bidang kesehatan, tidak jauh berbeda. Beberapa faktanya adalah :
- Informasi akar rumput (bawahan), tidak dipahami dengan baik oleh pimpinan
- Informasi akar rumput (bawahan), tidak dipahami dengan baik oleh pimpinan
Subscribe to:
Posts (Atom)